tag:blogger.com,1999:blog-80841944183917325372024-03-14T00:07:14.975-07:00Oase DakwahAzamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.comBlogger30125tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-89441243879759774262009-06-23T21:50:00.000-07:002009-06-23T21:51:49.549-07:00Cara Baru Mendoktrin Anak untuk Cinta Mati Syahid<h2><span style="font-size:85%;">eramuslim.com</span><br /></h2> <span class="tanggal">Senin, 22/06/2009 10:16 WIB</span> <a style="background: transparent url(/img/icon/print.gif) no-repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous; padding-left: 20px;" href="javascript:print();"></a><a style="background: transparent url(/img/icon/email.gif) no-repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous; padding-left: 20px;" href="http://www.eramuslim.com/berita/dunia/send/cara-baru-mendoktrin-anak-untuk-cinta-mati-syahid"></a> <div class="garis-bawah"> <div class="caption-wrapper" style="border: 0px none rgb(102, 102, 102); margin: 0px; padding: 0pt; overflow: hidden; font-size: 0.1px; width: 372px; height: 227px;"><img src="http://a.cdn.tendaweb.com/fckfiles/image/internasional/bird1.jpg" style="border: 0pt none ; margin: 0pt; display: block; padding-bottom: 1em;" class="captify" alt="" width="372" /></div>Seorang anak perempuan kecil cantik bermata coklat dengan penuh ekspresi menyanyikan sebuah lagu yang cukup enak di dengar. <p><em>Ketika kami mencari kesyahidan, kami akan menuju surga</em></p> <p><em>Kau katakan kepada kami bahwa kami kecil, tetapi dari cara kehidupan seperti inilah kami akan menjadi besar.</em></p> <p><em>Tanpa Palestina, apalah artinya masa kecil?</em></p> <p>Ini salah satu petikan lirik dari lagu yang berjudul "Ketika kami mencari keSyahidan". Lagu ini bukan sebuah lagu dari saluran televisi Hamas di Gaza, dan bukan pula di saluran TV Al-Manar Hizbullah Lebanon. "Ketika kami mencari keSyahidan" diproduksi oleh sebuah rumah produksi yang menyebut diri mereka <em>Thoyurul Jannah/Birds of Heave</em>n atau Burung-burung Surga yang berbasis di Yordan.</p> <p>Situs rumah produksi <em>"Birds of Heaven"</em> langsung mendapat jutaan hit di seluruh situs di dunia Arab dan timur tengah. Dan <em>Birds of Heaven</em> dengan cepat menjadi salah satu kelompok yang paling populer dikalangan anak-anak di dunia Arab.</p> <p>Situs berbagi video Youtube mempunyai puluhan lagu-lagu yang diproduksi oleh rumah produksi <em>Birds of Heaven</em>. "<em>Birds of Heaven</em> adalah salah satu yang paling luas menyebarkan lagu-lagu untuk anak-anak di dunia Arab, dan sepertinya telah menjangkau wilayah Kanada dan Inggris," tulis seorang jurnalis Arab Saudi yang bernama Fawzia Nasir Al-Naim di surat kabar Al-Jazirah.</p> <p>"<em>Birds of Heaven</em>" mewakili sebuah gelombang baru dalam mendidik dan mengenalkan semangat dan cinta akan mati syahid kepada anak-anak. Dan lagu yang berjudul "Ketika kami mencari keSyahidan" dalam video klipnya dengan jelas menggambarkan bagaimana anak-anak Palestina yang sedang bermain tiba-tiba datang sekelompok tentara Zionis Israel yang langsung menembaki mereka dan kemudian dibalas oleh anak-anak Palestina dengan melakukan aksi Jihad dengan menembaki kembali tentara Zionis.</p> <p>Walaupun lagu "Ketika kami mencari keSyahidan" mendapat banyak kritikan dari berbagai pihak karena akan dapat mempengaruhi pikiran serta mengajarkan dan mendorong anak-anak untuk menggunakan senjata, membunuh, menggunakan bahan peledak serta pertumpahan darah, namun sebagai seorang Muslim sudah selayaknya dari kecil anak-anak kita diajarkan untuk mencintai jihad dan mati syahid dijalanNya sesuai dengan tuntunan yang nabi Muhammad ajarkan kepada umatnya.</p> <p>Untuk melihat video klip lagu "Ketika kami mencari keSyahidan" silahkan menuju ke link ini<a href="http://www.youtube.com/watch?v=qyNpYTt5WfU"> http://www.youtube.com/watch?v=qyNpYTt5WfU</a></p> <p>Situs "Birds of Heaven" beralamat di : www.toyoraljanah.com(fq/ip)</p> </div>Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-31044568591695319852009-05-01T07:49:00.000-07:002009-05-01T07:50:36.158-07:00Istri Sakit, Suami Bagaimana?<span style="font-weight: bold;">Eramuslim.com </span><span class="bersama">oleh <b>Halimah</b></span> <span class="tanggal">Friday, 01/05/2009 14:17 WIB</span> <div class="garis-bawah"> <p>Menjalani bahtera rumahtangga merupakan amal sholeh yang dapat dilalui dengan aman bila disertai dengan cinta. Seorang iburumahtangga yang notabene adalah istri dari seorang suami, akan menggeluti kegiatan kesehariannya dengan penuh tanggungjawab. Memberikan pelayanan dan kesediaan untuk selalu ada di setiap waktu bagi penghuni rumah. Tidak ada kata yang lebih indah untuk mengungkapkan, selain rasa CINTA yang dalam terhadap orang-orang yang dikasihinya. Kadang waktu yang tersisa tak cukup untuk membuatnya menghela napas. </p> <p>Tapi itu tak menjadikan dirinya merasa sebuah pengorbanan. Cintanya murni, tak pernah terlintas sedetik pun tuk mengharapkan balasan. Semuanya dikerjakan dengan ikhlas. Cintanya tak jua luntur walau kadang penghuni rumah, seringkali memberikan sinyal tak suka akan bantuannya. Semuanya di terima dengan lapang dada. Begitu pula bila suaminya, yang hanya bisa memberikan kritikan tanpa mengurangi beban kerja rutinnya. Semuanya hanya bagai angin yang berhembus sejenak. Tak ada masalah.</p> <p>Sang istri yang ikhlas ini akhirnya jatuh sakit. Semua pekerjaan kesehariannya menumpuk di setiap ruang. Tak ada sentuhan dari orang sekitarnya, hanya ada sedikit lirikan. “Ah… ibu sedang sakit, bagaimana dengan kami? Anak-anaknya kebingungan. Suaminya pun tak kalah sibuknya. Sibuk dengan rasa cemas, terhadap istrinya yang tergolek lemah. Memberikan semangat, agar tak usah bersedih- semuanya cobaan dari Allah S.W.T. Maka sang suami pun mengambil amanah sang sang istri dalam urusan domestic rumahtangga. Karena tak terbiasa dengan kondisi itu, maka dia pun merasakan beban yang sangat berat. Sebelum shalat subuh dia harus membangunkan anak-anaknya. </p> <p>Biasanya, dialah yang dibangunkan. Ketika jam menunjukkan jam enam pagi, maka dia pun kerepotan untuk menyiapkan sarapan tuk diri dan penghuni rumah. Biasanya, dia tinggal menikmati. Bila tak sesuai selera, maka sebuah komentar yang kadang memanaskan telinga sang istri yang telah kepayahan. Menyiapkan anak-anak untuk segera mandi, berpakaian dan sarapan ternyata sang suami merasakan pekerjaan yang sangat berat. Selama ini dia tak pernah sedikitpun memberikan ulurannya tuk kegiatan ini. Ketika harus menjalaninya, maka barulah dia mengetahui bagaimana sibuknya sang istri tercinta saat subuh hingga keberangkatan mereka keluar dari rumah.</p> <p>Istri yang sakit tak jua kunjung sembuh. Batas kesabaran sang suami berada di titik puncak. “Kalau sakit jangan terlalu di manja. Jangan tidur melulu, sakitnya tambah payah!” Suami sudah tak mampu mengontrol emosi, padahal sang istri baru sakit dua minggu. Sementara pekerjaan rumah telah di jalani lebih dari lima tahun. Tentu saja perbandingan waktu yang tak seimbang. Tapi, suami sudah kepayahan.</p> <p>Suami yang biasa hanya berkomentar, tentu saja akan kerepotan. Dia tak siap untuk kejutan pahit ini. Istri yang super perkasa selama ini, ternyata punya batas kekuatan. Orang-orang yang dicintainya, akhirnya mengeluh dengan keadaannya. Istri yang sakitpun, tak bisa berdialog dengan mereka dengan hati yang berbunga. Karena orang disekitarnya memasang wajah penuh cemas dan rasa tak sabar, akan kesehatannya. Semuanya dirundung mendung, menantikan saatnya turun hujan kasih dari sang bunda. Ayahnya, ternyata tak setelaten ibunya dalam menanggapi semua kebutuhan dan kemanjaan mereka. Mereka pun akhirnya stress!</p> <p>Mau cari pembantu? Sang suami tak punya cukup uang. Sementara dia sudah di ujung tanduk. Pekerjaan yang dua mingguan ini dirasanya, telah membuatnya lebih tua dari usianya. Tak pernah terlihat lagi senyum maupun candaan pada anak-anaknya. Semuanya dalam koridor TEGANG!</p> <p>Beberapa kejadian ini telah saya lihat di sekitarku. Saat tinggal di kota Samarinda, maupun saat ini di kota Sengata. Suami yang biasanya memandang remeh pekerjaan istrinya yang tinggal di rumah. Dan memaklumi diri untuk tidak turut terjun ke daerah domestik, karena merasa telah berjasa besar menafkahi keluarga yang di cintainya. Tak ada ucapan terimakasih, walau pun sang pujaan hati telah bersusah payah menyediakan semua kebutuhan hariannya. Semuanya dalam pemakluman :” Memang tugasnya!”.</p> <p>Sungguh kasihan mendapatkan suami dengan type begini, tak ada rasa sayang yang murni. Inginnya di mengerti, tapi tak mengerti keadaan pendampingnya. Dengan beberapa orang anak yang berbeda karakter, tentu saja dengan pelayanan beberapa karakter pula ditambah dirinya yang punya karakter yang lain. Tak pernah terlintas sejenakpun untuk membuat sebuah kejutan :”Hari ini, ibu tak usah repot di rumah. Kami semua akan mengerjakannya!”. Hari libur, merupakan hari yang harusnya dilewati dengan nyaman. Sang istri malah mendapatkan pekerjaan tambahan : Memasak makanan khusus, yang tentu saja membuat energi harus dilipat gandakan.</p> <p>Sang istri yang telah sembuh, akan membuat rona bunga mekar di setiap sudut rumah. Membuat wajah-wajah yang mendung menjadi bersinar kembali. Anak-anakpun dapat merasakan kegembiraan yang telah hilang beberapa hari. Sang ayahpun tak kalah gembiranya, di kecupnya kening istri :”Jaga kondisi ya…” Suami pun memberikan sentuhan hangat, karena beban itu telah lepas dari pundakya. Hem!</p> <p>Istri yang sakit untuk beberapa hari, ternyata punya hikmah sendiri buat penghuni rumah. Anak-anak telah mengerti pengorbanan dan CINTA sang bunda padanya. Suami pun mengerti, betapa berat pekerjaan sang tercinta dalam mengelola urusan rutin rumah mereka. Semuanya dalam keadaan saling memahami satu sama lainnya. Sangat indah suasana itu. Menggoreskan rasa aroma bunga di hati.</p> <p>Rona yang indah hanya berjalan beberapa jeda waktu. Kegiatan sang istri berulang kembali seperti biasanya. Kebiasaan lama mewarnai kembali kegiatan hariannya Semuanya kelihatan wajar, hingga pada satu titik waktu – sang bunda harus pulang kehadirat Sang Ilahi. Bila itu terjadi : “Akankah orang disekitarnya serasa mendapat sambaran petir di siang hari bolong?”</p> <p>( Tapi ini hanya kejadian yang langka, bila dibandingkan dengan seorang suami yang mengerti dan turut terjun di daerah domestik rumah-tangganya. Semoga kita bukan merupakan bagian dari cerita ini. )</p> <p><br />Halimah Taslima</p> <p>Forum Lingkar Pena ( FLP ) Cab. Sengata</p> <p>halimahtaslima@gmail.com</p> </div>Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-32343802143393140502009-04-27T01:06:00.000-07:002009-04-27T01:07:38.348-07:00Selimut Cinta Untuk Ayah"oleh Lisman suryanegara Senin, 27/04/2009 13:56 WIB untuk <a href="http://www.eramuslim.com/oase-iman/selimut-cinta-untuk-ayah.htm">Eramuslim.com</a><br /><br />Ditulis sebagai kenangan...<br /><br />*****<br /><br />"Ayah telah meninggal...," suara parau di ujung telpon memberikan kabar duka kepadaku.<br />Selanjutnya, hanya isak tangis pilu kakak perempuanku yang terdengar.<br /><br />Saat itu baru pukul 18.30 JST ketika telpon berbunyi. Kaget, sedih, pasrah, dan berdoa, itulah yang kini bisa kulakukan di sini, di Jepang. Sementara di sana, ribuan kilometer dari kota Kyoto, jenazah seorang Bapak tua terbujur kaku dikelilingi anak dan cucunya.<br /><br />Tiba-tiba lamunanku melayang terbang ke tahun 1992.<br /><br />Saat itu, langit kota Bogor sangat cerah ketika seorang Bapak dengan tas besar di tangan, berjalan pelan menyusuri gang Bojongneros. Hanya berteman sebatang tongkat, dia pergi menengok anaknya yang kuliah di kota hujan tersebut.<br /><br />"Ayah...!" ucapku kaget ketika bertemu dengannya di depan pintu tempat kosku.<br /><br />Seuntai senyum bahagia merekah di wajahnya yang sudah penuh dengan keriput. Lalu dipeluknya aku dalam dekapan hangat seorang ayah, yang usianya sudah 65 tahun. Berbekal perasaan cinta dan rindu yang menggebu, dia sanggup menempuh perjalanan ratusan kilometer untuk menjengukku.<br /><br />Hanya ada air putih menemani kami selama berbincang di beranda rumah.<br /><br />"Nak, ayah sengaja datang untuk mengantarkan ini," ucap ayahku sambil menujuk tas besar di sampingnya.<br /><br />Kubuka tas itu pelan-pelan. Ternyata isinya sebuah selimut merah yang telah pudar warnanya. Hatiku bahagia ketika melihat selimut kesayanganku ada di tas itu.<br /><br />"Ayah, terimakasih ya, sudah membawakan selimut ini," kataku senang.<br /><br />"Iya, ayah ingin kau bisa tidur nyenyak dengan selimut kesayanganmu," jawab ayahku dengan senyum penuh kepuasan.<br /><br />"Tapi Ayah, kenapa harus Ayah sendiri yang bawakan selimut ini? Ayah bisa minta tolong orang lain mengantarkannya, atau nanti biar aku bawa sendiri ke rumah," tanyaku iba.<br /><br />"Sudahlah Nak, suatu saat nanti kamu akan tahu jawabannya. Kau akan mengenang ayah dengan selimut ini," jawab ayahku dengan tatapan mata menerawang jauh ke angkasa.<br /><br />Dan sekarang di Kyoto, waktu itu telah tiba.<br /><br />Ayah, hari ini aku menangis...<br />Mengenang kembali hangatnya selimut cinta yang pernah kau berikan padaku. Ingin rasanya aku berada di depanmu. memandikanmu, mengkafanimu, menyolatkanmu, memanggulmu yang terakhir kali, lalu menguburkanmu.<br /><br />Tuhan,<br />Ayahku telah menghabiskan hari-harinya menjagaku<br />Dia kerja banting-tulang, peras keringat menafkahiku<br />Semua itu dia lakukan dengah penuh cinta<br /><br />Tuhan,<br />Kini ayahku telah pergi menghadapmu<br />Terimalah amal baiknya<br />Ampunilah segala dosa dan khilafnya<br />Tempatkanlah dia di tempat mulia, di sisi-Mu<br /><br />Tuhan,<br />Engkalulah Yang Maha Pengasih dan Penyayang<br />Aku mohon...<br />Selimutilah dia dengan selimut cinta-Mu<br />Sebagaimana dia telah memberikan selimut cinta untuku.<br /><br />*****<br />Kyoto, Sabtu, 25 April 2009<br />email: l_suryanegara(at) yahoo.comAzamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-78232523842050568792009-04-24T20:35:00.000-07:002009-04-24T20:37:33.228-07:00Yusuf al-Qardhawi: Banyak Fatwa yang Saya Sembunyikan<a href="http://www.eramuslim.com/berita/dunia/yusuf-al-qardhawi-banyak-fatwa-yang-saya-sembunyikan.htm">Eramuslim.com</a> <span class="tanggal">Sabtu, 25/04/2009 08:25 WIB</span> <a style="background: transparent url(/img/icon/print.gif) no-repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; padding-left: 20px;" href="javascript:print();"></a> <div class="garis-bawah"> <p><img src="http://66.71.244.43/fckfiles/image/internasional/qardhawi.jpg" alt="" style="display: block; padding-bottom: 1em;" align="left" width="372" />Doha, Ulama Islam terkemuka Syaikh Dr. Yusuf al-Qardhawi menyatakan jika dirinya menyembunyikan beberapa fatwa seputar isu-isu kontemporer (<em>qadhaya mu'ashirah</em>). Hal ini untuk menghindari kesalahafahaman dan penyalahgunaan serta timbulnya waswas dikalangan awam.</p> <p>Al-Qardhawi menjelaskan hal tersebut saat memberikan materi pada Seminar Peringatan Wafatnya Ulama Qatar terkemuka Syaikh Abdullah ibn Zayid Ali Mahmud yang digelar oleh Kementrian Wakaf Qatar pada Kamis (23/4) kemarin.</p> <p>"Banyak ulama yang sengaja menyimpan dan menyembunyikan ijtihad dan fatwa mereka yang tidak sejalur dengan pendapat atau ijtihad umum. Hal ini mereka lakukan untuk kemaslahatan umat yang awam," ungkap al-Qardhawi.</p> <p>Ketua Persatuan Internasional Ulama Muslim (<em>al-Ittihad al-Alami li Ulama al-Muslimin</em>) itu mengaku, dirinya juga melakukan hal demikian.</p> <p>Salah satu fatwa yang disembunyikannya adalah hukum bolehnya bersalaman seorang lelaki dengan perempuan asing dalam keadaan darurat.</p> <p>"Tapi hal tersebut di dasarkan pada dua syarat, yaitu dalam keadaan darurat dan aman dari fitnah," paparnya.</p> <p>Terkait salah satu fatwanya itu, al-Qardhawi mengisahkan saat ia menziarahi kampung halamannya di desa Shaft Turab, Provinsi Mahallah al-Kubra, di delta Mesir.</p> <p>"Saat saya datang, banyak dari perempuan desa, utamanya para kerabat saya, semisal anak paman, bibi, dan tetangga yang mengulurkan tangannya untuk bersalaman."</p> <p>Fatwa tersebut pernah diungkapkan oleh al-Qardhawi dalam beberapa kesempatan majlis, tetapi tidak dipublikasikan karena menimbang kemaslahatan umum.</p> <p>Terkait masalah fatwa dan ijtihad, al-Qardhawi menyemangati pada ulama untuk dapat berijtihad dengan baik, yang dapat memberikan penerangan kepada publik awam. Justru, al-Qardhawi mengecam pihak ulama yang kerap ber'tasyaddud' (keras) dan 'ta'sir' (menyusahkan) dalam fatwa mereka.</p> <p>"Herannya, banyak dari kalangan orang-orang yang taat beragama yang justru lebih suka dengan ulama yang keras (<em>mutasyaddid</em>), dan tidak suka dengan ulama yang mujtahid," terang al-Qadhawi. (mht/L2)</p> </div>Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-84224452975211238062009-04-20T23:28:00.001-07:002009-04-20T23:29:49.311-07:00Nenek Barack Obama Dipaksa Masuk Kristen<span class="tanggal">Selasa, 21/04/2009 11:06 WIB</span> <a style="background: transparent url(/img/icon/print.gif) no-repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; padding-left: 20px;" href="javascript:print();">www.eramuslim.com</a><a style="background: transparent url(/img/icon/email.gif) no-repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; padding-left: 20px;" href="http://www.eramuslim.com/berita/dunia/send/nenek-barack-obama-dipaksa-masuk-kristen"></a> <p><img src="http://66.71.244.43/fckfiles/image/kenya.jpg" alt="" style="display: block; padding-bottom: 1em;" align="left" width="372" />Gereja Advent Hari Ketujuh, sebuah gereja Protestan di Kenya membuat warga Muslim negeri itu berang karena berusaha memurtadkan Mama Sarah, 87, seorang Muslim Kenya yang juga nenek tiri dari Presiden AS Barack Obama.</p> <p>Sekretaris Dewan Imam dan Da'i di Kenya, Syaikh Mohammad Khalifa menyesalkan tindakan pihak gereja yang berlokasi di sebelah barat kota Kisumu itu, yang telah memaksa Mama Sarah untuk masuk Kristen. Gereja itu menggelar acara pembatisan terhadap Mama Sarah pada hari Sabtu, 18 April lalu padahal mereka tahu Mama Sarah adalah seorang Muslim.</p> <p>Mama Sarah terkejut menerima undangan acara pembaptisan untuk dirinya dari gereja tersebut, dan menolak untuk hadir. "Waktu saya mendengar ada rencana pembaptisan, saya menolak," ujarnya seperti dilansir surat kabar The Standard yang terbit di Nairobi.</p> <p>Sosok Mama Sarah menjadi terkenal ketika cucunya, Barack Obama berkunjung ke Kenya tahun 2006 lalu. Begitu Obama terpilih menjadi presiden AS, rumah Mama Sara yang sederhana menjadi obyek kunjungan turis. Di Kenya, saat ini terdapat sekitar 36 juta warga Muslim.</p> <p>Berita tentang upaya gereja Protestan di Kisumu memurtadkan nenek Obama, membuat warga Muslim di Kenya bereaksi. Mereka menilai tindakan itu sebagai tindakan provokatif dan meminta pemerintah Kenya memberikan peringatan pada pihak gereja yang dianggap telah berupaya memicu ketegangan sektarian.</p> <p>"Warga Muslim tidak akan berdiam diri dan akan mengawasi umatnya dari paksaan para pemuka agama Kristen yang ingin memurtadkan mereka. Pemerintah harus segera melakukan intervensi untuk mencegah ketegangan antar umat beragama," kata Imam Khalifa.</p> <p>Sementara para pastor Gereja Advent menyatakan bahwa mereka tidak mundur untuk meyakinkan Mama Sarah agar mau memeluk Kristen. Mereka bahkan sampai mendirikan tenda di dekat rumah Mama Sarah untuk membujuk Mama Sarah agar mau dibaptis.</p> <p>"Mama dilahirkan sebagai seorang Muslim dan ingin meninggal sebagai Muslim," tandas Saidi Obama, putera Mama Sarah menjawab keinginan para pastor gereja itu. (ln/iol)</p>Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-90556528976390306822009-04-10T21:23:00.000-07:002009-04-10T21:24:51.523-07:00Raih Keberkahan Di Pagi Hari<span style="font-weight: bold;">Eramuslim.com </span><span class="tanggal">Sabtu, 11/04/2009 09:51 WIB</span> <a style="background: transparent url(/img/icon/print.gif) no-repeat scroll 0% 50%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; padding-left: 20px;" href="javascript:print();"></a> <p class="MsoNormal"><img src="http://farm2.static.flickr.com/1247/869778901_ac7397da9c_m.jpg" alt="" style="display: block; padding-bottom: 1em;" align="left" width="372" />Saudaraku, Islam ternyata sangat peduli dengan <i>dinamika </i>dan <i>semangat </i>beraktivitas di awal waktu. Setiap hari selalu diawali dengan datangnya waktu pagi. Waktu pagi merupakan waktu istimewa. Ia selalu diasosiasikan sebagai simbol <i>kegairahan, kesegaran</i> dan <i>semangat</i>. Barangsiapa merasakan udara pagi niscaya dia akan mengatakan bahwa itulah saat paling segar alias <i>fresh</i> sepanjang hari. Pagi sering dikaitkan dengan <i>harapan</i> dan <i>optimisme</i>. Pagi sering dikaitkan dengan keberhasilan dan sukses. Sehingga dalam peradaban barat-pun dikenal suatu pepatah berbunyi: <i>”The early bird catches the worm.” </i><i>(Burung yang terbang di pagi harilah yang bakal berhasil menangkap cacing). </i></p> <p class="MsoNormal"><i> </i></p> <p class="MsoNormal">Dalam sebuah hadits ternyata Nabi Muhammad <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> juga memberi perhatian kepada waktu pagi. Sehingga di dalam hadits tersebut beliau mendoakan agar ummat Islam peduli dan mengoptimalkan waktu spesial dan berharga ini.</p> <p class="MsoNormal"> </p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" align="center"><img src="http://66.71.244.43/fckfiles/image/bp_1a.jpg" alt="" style="display: block; padding-bottom: 1em;" align="left" width="372" /></p> <p class="MsoNormal"><i>Nabi </i><em>shollallahu ’alaih wa sallam</em><i> berdoa: “Ya Allah, berkahilah ummatku di pagi hari.” Rasulullah</i> <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em><i> biasa mengirim sariyyah atau pasukan perang di awal pagi dan Sakhru merupakan seorang pedagang, ia biasa mengantar kafilah dagangnya di awal pagi sehingga ia sejahtera dan hartanya bertambah.” (HR Abu Dawud 2239)</i></p> <p class="MsoNormal"><i> </i></p> <p class="MsoNormal">Melalui doa di atas Rasulullah <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> ingin melihat umatnya menjadi kumpulan manusia yang gemar beraktifitas di awal waktu. Dan hanya mereka yang sungguh-sungguh mengharapkan keberhasilan dan keberkahan-lah yang bakal sanggup berpagi-pagi dalam kesibukan beraktifitas. Oleh karenanya, saudaraku, janganlah kita kecewakan Nabi kita. Janganlah kita jadikan doa beliau tidak terwujud. Marilah kita menjadi ummat yang pandai bersyukur dengan adanya waktu pagi. Marilah kita me-<i>manage</i> jadwal kehidupan kita sehingga di waktu pagi kita senantiasa dilimpahkan berkah karena kita didapati Allah dalam keadaan ber’amal.</p> <p class="MsoNormal"> </p> <p class="MsoNormal">Janganlah kita menjadi seperti sebagian orang di muka bumi yang membiarkan waktu pagi berlalu begitu saja dengan aktifitas tidak produktif, seperti <i>tidur </i>misalnya. Biasanya mereka yang mengisi waktu pagi dengan tidur menjadi fihak yang sering kalah dan merugi. Bagaimana tidak kalah dan merugi? Pagi merupakan waktu yang paling segar dan penuh gairah... Bila di saat paling baik saja seseorang sudah tidak produktif, bagaimana ia bisa diharapkan akan sukses beraktifitas di waktu-waktu lainnya yang kualitasnya tidak lebih baik dari waktu pagi hari...???</p> <p class="MsoNormal"> </p> <p class="MsoNormal">Maka, di antara kiat-kiat agar <i>insyaAllah</i> kita selalu memperoleh keberkahan di pagi hari adalah:</p> <p class="MsoNormal"> </p> <p class="MsoNormal"><i>Pertama</i>, jangan biasakan begadang di malam hari. Usahakanlah agar setiap malam kita bersegera tidur malam. Idealnya kita jangan tidur malam melebihi jam sepuluh malam. Kalaupun banyak tugas, maka pastikan mulai tidur jangan lebih lambat dari jam sebelas. Kalaupun tugas sedemikian bertumpuknya, maka pastikan bahwa pukul duabelas tengah malam merupakan batas akhir kita masih bangun.</p> <p class="MsoNormal"> </p> <p class="MsoNormal"><i>Kedua</i>, pastikan bahwa sedapat mungkin kita bisa bangun di tengah malam sebelum azan Subuh untuk mengerjakan sholat <i>tahajjud</i> dan <i>witir</i>. Idealnya kita selalu berusaha untuk sholat malam sebagaimana Rasulullah <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em>, yaitu sebanyak delapan rakaat tahajjud dan tiga rakaat witir. Namun jika tidak tercapai, maka kurangilah jumlah rakaatnya sesuai kesanggupan fisik dan ruhani sehingga minimal dua rakaat tahjjud dan satu rakaat witir. Tapi ingat, ini hanya dikerjakan bila kita terpaksa karena tidur terlalu larut malam mendekati jam duabelas malam. Yang jelas, usahakanlah setiap malam agar kita selalu bisa melaksanakan sholat malam (tahjjud plus witir). Karena Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> menjamin bahwa orang yang menyempatkan diri untuk bangun malam dan sholat malam, maka ia bakal memperoleh <em>semangat </em><em>dan</em><em> kesegaran</em> di pagi harinya. Dan sebaliknya, barangsiapa yang tidak menyempatkan diri untuk bangun dan sholat malam, maka di pagi hari ia bakal memiliki <em>perasaan buruk </em><em>dan </em><em> malas.</em></p> <p class="MsoNormal"> </p> <p class="MsoNormal"><img src="http://66.71.244.43/fckfiles/image/bp_2a.jpg" alt="" style="display: block; padding-bottom: 1em;" align="left" width="372" /></p> <p><em>“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bahwa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Syetan akan mengikat tengkuk salah seorang di antara kamu apabila ia tidur dengan tiga ikatan. </em><em>Syetan men-stempel setiap simpul ikatan atas kalian dengan mengucapkan: Bagimu malam yang panjang maka tidurlah. Apabila ia bangun dan berdzikir kepada Allah ta’aala maka terbukalah satu ikatan. Apabila ia wudhu, terbuka pula satu ikatan. Apabila ia sholat, terbukalah satu ikatan. Maka, di pagi hari ia penuh semangat dan segar. Jika tidak, niscaya di pagi hari perasaannya buruk dan malas.” </em><em>(HR Bukhary 4/310)</em></p> <p><em> </em></p> <p><em>Ketiga, </em><em>pastikan diri tidak kesiangan sholat subuh. Dan khusus bagi kaum pria usahakanlah untuk sholat subuh berjamaah di masjid. Sebab sholat subuh berjamaah di masjid merupakan sarana untuk membersihkan hati dari </em><em>penyakit kemunafikan</em><em>.</em></p> <p><em> </em></p> <p class="arabcenter" dir="rtl" align="center"><img src="http://66.71.244.43/fckfiles/image/bp_3a.jpg" alt="" style="display: block; padding-bottom: 1em;" align="left" width="372" /></p> <p><em>Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Sesungguhnya sholat yang paling berat bagi kaum munafik adalah sholat isya dan subuh (berjamaah di masjid). </em><em>Andai mereka tahu apa manfaat di dalam keduanya niscaya mereka akan mendatanginya walaupun harus merangkak-rangkak.</em><i> </i><em> </em><em>(HR Muslim 2/123)</em></p> <p><em> </em></p> <p class="arabcenter" dir="rtl" align="center"><img src="http://66.71.244.43/fckfiles/image/bp_4a.jpg" alt="" style="display: block; padding-bottom: 1em;" align="left" width="372" /></p> <p><em>”Dan sungguh dahulu pada masa Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam tiada seorang tertinggal dari sholat berjama’ah </em><strong><i>kecuali orang-orang munafiq yang terang kemunafiqannya.”</i></strong><i> </i><i>(HR Muslim 3/387)</i></p> <p><i> </i></p> <p><img src="http://farm2.static.flickr.com/1003/1055877482_8dc3586463_m.jpg" alt="" style="display: block; padding-bottom: 1em;" align="left" width="372" /><i>Keempat, </i>janganlah tidur sesudah sholat subuh. Segeralah isi waktu dengan sebaik-baiknya. Entah itu dengan bersegera membaca <i>wirid</i> atau <i>ma’tsurat</i> pagi atau apapun kegiatan bermanfaat lainnya. Barangkali bisa membaca buku, berolah-raga atau menulis buku atau bahkan berdagang sebagaimana kebiasaan sahabat Sakhru bin Wada’ah. <i>Orang yang tidur di waktu pagi berarti menyengaja dirinya tidak menjadi bagian dari umat Islam yang didoakan Nabi </i><em>shollallahu ’alaih wa sallam </em><i>memperoleh berkah Allah di pagi hari.</i> Ia menyia-nyiakan kesempatan berharga. Pagi merupakan saat paling berkualitas sepanjang hari. Alangkah naifnya orang yang sengaja membiarkan waktu pagi berlalu begitu saja tanpa aktifitas bermanfaat dan produktif. Tak heran bila Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam </em>justru memobilisasi pasukan perangnya untuk <i>berjihad fi sabilillah</i> senantiasa di awal hari yakni di waktu pagi sehingga fihak musuh terkejut dan tidak siap menghadapinya.</p> <p> </p> <p><i>Ya Allah, berkahilah kami di pagi hari selalu. Ya Allah, kami berlindung kepada Engkau dari kemalasan dan ketidakberdayaan dalam hidup kami, terutama di waktu pagi hari.</i></p>Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-15565764803559210012009-04-10T21:16:00.002-07:002009-04-10T21:17:44.320-07:00Aisha Robertson, Kehangatan Umat Islam Menuntunnya Menjadi Seorang MuslimahEramuslim.com <span class="tanggal">Sabtu, 11/04/2009 01:49 WIB</span> <p><img src="http://66.71.244.43/fckfiles/image/as%286%29.jpg" alt="" align="left" width="180" />Interaksi dengan teman-teman Muslim selama emapat tahun masa kuliahnya telah memberi pengaruh yang besar dalam kehidupan seorang Aisha Robertson. Interaksi itu membawa Aisha yang semula menganut agama Kristen pada jalan Islam, agama yang ia peluk sejak tahun 1991.</p> <p>"Selama empat tahun, saya bergaul dengan teman-teman Muslim dan Muslimah. Mereka semua sangat baik dan banyak membantu saya menuju jalan kebenaran dengan sabar dan telaten," kata Aisha, nama Islam yang digunakan setelah mengucapkan dua kalimah syahadat.</p> <p>Ketika itu, Aisha sedang menyelesaikan gelar masternya di bidang sejarah. Aisha yang kini berprofesi sebagai guru dan penulis lepas di Wisconsin, AS sebelumnya sudah menyelesaikan gelar kesarjanaan di bidang pendidikan dari Universitas Wisconsin.</p> <p>Aisha mulai mempelajari Islam secara formal dua tahun sebelum ia memutuskan pindah agama ke Islam. Suatu malam di bulan Agustus tahun 1991, Aisha mencoba mencari berbagai referensi tentang kekristenan di dalam al-Quran. Saat itu, masih ada hal yang mengganjal hatinya dan mencegahnya memutuskan untuk memeluk Islam. Namun ia meyakini adanya jalan "kebenaran" dan jalan langsung untuk berdialog dengan Tuhan.</p> <p>"Selama ini saya tidak pernah secara penuh menerima konsep-konsep dalam agama Kristen, yang mengatakan bahwa Kristen adalah jalan satu-satunya menuju Tuhan. Saya pernah menanyakan konsep Trinitas pada seorang pendeta, tapi ia tidak bisa menjawabnya yang membuat saya makin ragu dengan ajaran Kristen. Pendeta itu hanya menasehati saya untuk menerima saja konsep Trinitas itu sebagai sebuah keimanan," tutur Aisha.</p> <p>Ia melanjutkan,"Dengan kata lain, ajaran Kristen tidak perlu masuk akal. Saya diminta mengimani saja konsep itu apa adanya, jika tidak berarti saya bukan seorang penganut Kristen yang baik. Hal ini sangat mengganggu saya. Saya berpikir, untuk apa Tuhan memberikan manusia akal dan pikiran jika kita tidak menggunakannya ketika kita menyangkut masalah penyembahan padaNya."</p> <p>Itulah awal Aisha tergerak untuk mempelajari agama lain. Ketika berkunjung ke Jepang, Aisha sempat belajar agama Budha. Tapi ia merasa tidak nyaman karena harus menundukkan diri pada patung Budha. Ia pun kembali berusaha untuk menerapkan ajaran Kristen yang ia anut. Ketika itu, Aisha belum tahu sama sekali tentang Islam. Yang ia pahami, Islam hanyalah budaya dan tradisi orang-orang Arab. "Sebuah pemikiran yang sulit dipercaya. Sebagai seorang mahasiswi yang mempelajari sejarah, bagaimana bisa saya memiliki pandangan yang salah tentang Islam. Ini sekaligus menjadi bukti bahwa buku-buku teks sejarah yang ditulis Barat sudah dengan tidak adil bersikap bias terhadap Islam." papar Aisha.</p> <p>Akhirnya, malam itu, pencarian dan semua tanya Aisha terjawab. "Alhamdulillah. Saya membaca surat Al-Maidah ayat 82 sampai 85 dan malam itu saya makin yakin bahwa jauh di dalam lubuk hati saya, saya benar-benar ingin menjadi seorang Muslim," ujar Aisha.</p> <p>Ia mengungkapkan, salah satu aspek yang sangat mempengaruhi keinganannya masuk Islam adalah karena ia melihat bukan hanya Muslim yang begitu semangat dan dengan bangga menjalankan ajaran Islam, tapi juga Muslim yang begitu toleran dengannya yang ketika itu masih seorang non-Muslim.</p> <p>"Saya menemui banyak sekali Muslim yang seperti itu di Universitas. Saya melihat seorang Muslimah asal Malaysia, dengan anggun mengenakan jilbab dan baju Muslimnya yang panjang dan tanpa canggung berjalan ke kursinya di kelas. Saya bertemu dengan seorang Muslim yang sering datang ke toko buku tempat saya bekerja. Penampilannya selalu terlihat rapi dan bersih," ungkap Aisha.</p> <p>Setelah memeluk Islam, barulah ia mengerti mengapa Muslim yang dijumpainya selalu terlihat segar dan bersih. Karena seorang Muslim berwudhu lima kali dalam sehari.</p> <p>Suatu kali dalam perjalanan dengan pesawat terbang, pesawat yang ditumpangi Aisha mengalami turbulensi. Laki-laki yang duduk di sebelah Aisha, yang ternyata seorang pilot, dengan ramah dan sopan mencoba menenangkan Aisha yang gelisah dan ketakutan bahwa semuanya akan baik-baik saja sambil menjelaskan pada Aisha bagaimana pesawat bekerja dalam menghadapi kondisi semacam itu. Belakangan Aisha tahu, bahwa pilot yang dijumpainya itu adalah seorang Muslim.</p> <p>"Akhirnya saya tahu bahwa mereka adalah Muslim dari berbagai penjuru dunia. Saya kagum dengan cara mereka membawa diri dan menyaksikan betapa mereka bangga menjadi seorang Muslim. Mereka juga sangat toleran dan baik pada saya yang non-Muslim," ujar Aisha.</p> <p>Setahun sebelum Aisha bertekad masuk Islam, Aisha melihat pengumuman dialog Kristen dan Islam di majalah dinding gereja yang sering ia kunjungi. Di buletin itu Aisha membaca sedikit informasi tentang Islam. Yang membuat ia kagum, dalam buletin itu disebutkan bahwa saat itu ada sekitar satu milyar Muslim di seluruh dunia.</p> <p>"Jumlah orang Arab saja tidak sampai satu milyar. Itu artinya Islam adalah agama untuk semua orang. Jika begitu banyak orang yang menganut Islam, pastilah ada kebenaran dalam agama itu," pikir Aisha.</p> <p>Aisha tidak menghadiri dialog tersebut, tapi ia pergi ke perpustakaan untuk mencari arti al-Quran dalam bahasa Inggris. Tiga hari Aisha membaca terjemahan al-Quran dan ia mengakui bahwa Islam ada cara hidup dan berdasarkan pada keseimbangan antara keadilan dan pengampunan. Sejak itu Aisha bertekad untuk mencari tahu lebih banyak tentang Islam.</p> <p>Beruntung, di universitasnya ada cabang organisasi Muslim Student Association. Dari sanalah Aisha banyak mendapatkan buklet-buklet berisi informasi tentang Islam dan berkenalan dengan para mahasiswa dan mahasiswi Muslim. "Saya banyak bertanya pada mereka tentang Islam, tapi tak satupun dari mereka yang mendorong-dorong saya untuk pindah agama. Saya mengagumi kesabaran mereka menjawab semua rasa keingintahuan saya tentang Islam," ungkap Aisha.</p> <p>Setelah menjadi seorang Muslim, Aisha mengaku sangat bersyukur atas hidayah yang telah diberikan Allah swt padanya. "Saat itu saya seperti melangkah di atas angin. Saya ingin sekali belajar salat dan mengenakan jilbab, meski saya tahu orang akan menatap aneh pada saya dan memberikan komentar yang tidak mengenakkan," tutur Aisha.</p> <p>Seperti mualaf pada umumnya, Aisha melalui masa-masa sulit untuk menjelaskan pada keluarga bahwa ia sudah menjadi seorang Muslim. Hampir semua teman non-Muslim Aisha menolaknya, tapi Allah swt memberi ganti teman-teman yang lebih baik buat Aisha.</p> <p>"Saya pikir, cara terbaik untuk mengungkapkan rasa terima kasih saya pada Allah swt atas hadiah keimanan yang sangat berharga ini adalah dengan mengatakan bahwa hari-hari terburuk dan tersulit saya sebagai seorang Muslim jauh lebih indah dibandingkan hari-hari terbaik saya saat masih menjadi non-Muslim," tandas Aisha. (ln/readislam/iol)</p>Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-31258065635203633122009-04-03T22:42:00.000-07:002009-04-03T22:43:49.129-07:00Aku makin cantik hari ini …<img src="file:///C:/DOCUME%7E1/XPPRESP3/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot-1.jpg" alt="" /> <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3KO91PXQzSXVxlZlnPmE0qodpRg5HBprvnMmKK_BY2Mg8WjL0SOqzzv9QNIJVw3BfadFcY3awZ6qeVxtYPcc4rqJkbcLkBdq8PS6__vx1AnRdoUwf2eu0FJ6XQTklQ7HfBpz9QgGcGQ4/s1600-h/header_01.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 445px; height: 124px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3KO91PXQzSXVxlZlnPmE0qodpRg5HBprvnMmKK_BY2Mg8WjL0SOqzzv9QNIJVw3BfadFcY3awZ6qeVxtYPcc4rqJkbcLkBdq8PS6__vx1AnRdoUwf2eu0FJ6XQTklQ7HfBpz9QgGcGQ4/s320/header_01.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5320706745434388322" border="0" /></a>Tahukah engkau, aku makin cantik hari ini! Sungguh, aku makin cantik! Lebih cantik dari kemarin, dari kemarinnya lagi, dan dari kemarin-kemarinnya lagi. Coba lihat, dahiku tidak berkerut-kerut oleh pikiran dan kepedihan seperti beberapa hari yang lalu. Bibirku tidak mengerucut oleh kejengkelan dan kemarahan seperti kemarin. Mukaku tidak lagi tertekuk penuh beban dan beBeTean seperti waktu-waktu yang lewat. Tubuhku tidak lagi lesu karena keputus asaan dan kehilangan harapan.<br /><div id="primary"><div class="entry"><div class="post-content"><div class="snap_preview"><p>Sungguh, aku makin cantik hari ini! Coba perhatikan, mataku bersinar-sinar oleh kegembiraan. Bibirku merekah lebar oleh senyum ketulusan. Pipiku merona merah oleh semangat pengharapan. Urat-urat wajahku santai memancarkan aura kepasrahan. Dan semuanya menjadikan wajahku berseri-seri. Sungguh, cantiknya aku hari ini!</p> <p>Sudah sepekan aku banyak tertawa, menari dan menyanyi, menikmati hidup ini dan tidak membiarkan permasalahan mempengaruhi suasana hati. Ah, cantiknya diriku karenanya. Sudah sepekan aku berusaha banyak menyapa dan memaafkan semua saudara. Dan itu telah membuatku lebih cantik hari ini. Sudah seminggu aku berusaha lebih banyak berderma pada sesama. Kini aku merasakan cantik sebagai balasannya. Sudah seperempat bulan aku berusaha lebih mensyukuri setiap karunia Ilahi. Dan kini kurasakan Allah menambahi nikmat itu dengan menjadikanku cantik sekali.</p> <p>Bahagianya aku karenanya! Dan bahagia itu, kurasakan kian membuatku cantik saja.</p> <p>Ada kalanya kita membenci diri kita sendiri. Ada kalanya kita tidak menyukai apa yang kita lakukan. Ada kalanya kita melakukan kesalahan. Ada kalanya kita terpuruk dalam kepedihan. Ada kalanya kita tenggelam dalam kesedihan. Ada kalanya kita tak mengerti mengapa hidup berjalan tidak seperti yang kita bayangkan. Ada kalanya perjalanan menjadi demikian berat kita rasakan. Hingga sikap kita pun terbawa oleh perasaan.</p> <p>Hingga kita mengambil langkah tanpa pertimbangan. Tindakan yang dilakukan pun merupakan reaksi spontan. Akibatnya yang tertinggal kemudian hanya penyesalan dan keterpurukan yang semakin dalam. Dan tahukah dikau? Semua itu akan menyebabkan penampilan dan tampang kita menjadi makin buruk saja.</p> <p>Maka berbahagialah ketika kita bisa melewati masa-masa seperti itu dengan elegan. Saat kita bisa menahan diri terhadapa sesuatu yang sangat kita inginkan. Saat kita bisa menghadapi segala permasalahan dengan tenang.</p> <p>Saat kita berhasil menaklukkan musibah dan hambatan penyebab kesedihan. Hidup tidaklah berjalan seperti yang kita inginkan, karena itu melewati saat-saat yang tidak meneyenangkan adalah sebuah hal yang membahagiakan. Misalnya, sesungguhnya aku adalah seorang yang sangat emosional. Adalah membahagiakan bagiku ketika dalam banyak hal akhir-akhir ini aku dapat meredam emosiku.</p> <p>Dan itu membuat aku merasa cantik sekali. Aku adalah seorang yang sangat ekspresif, sehingga perasaan apapun yang tersimpan di hati akan nampak dengan jelas pada bahasa tubuh. Maka sungguh membahagiakan ketika dalam banyak hal kemudian aku dapat menyembunyikan perasaan yang sesungguhnya dan dapat tetap tampil stabil.</p> <p>Dan sungguh, aku merasa makin cantik karenanya. Adalah hal yang menyenangkan ketika aku tidak panik, padahal aslinya aku adalah seorang yang gampang panik. Maka sungguh menyenangkan, ketika aku dapat mengontrol semua emosi, pikiran dan perasaan sehingga berhasil mengatasi diri sendiri. Betapa membahagiakan tatkala kita berhasil mengalahkan diri sendiri. Ketika aku dapat melakukannya, maka ini adalah pencapaian terbesar dalam hidupku.</p> <p>Hingga kemudian kegagalan-kegalan yang telah kita lalui bukanlah sesuatu yang sia-sia. Selama kita tak kehilangan pelajaran dari kegagalan yang kita alami, semua itu akan menjadi bukti sejarah atas pembelajaran hidup. Rasulullah bersabda, sesungguhnya seorang muslim yang terbaik bukanlah yang tidak pernah berbuat kesalahan, namun mereka yang tiap kali melakukan kesalahan mengakuinya, menerimanya dan kemudian berusaha bangkit untuk memperbaikinya, lagi dan lagi. Tak perlu ada sakit hati, tak perlu ada kecewa karena sesungguhnya segala sesuatu bagi orang muslim adalah baik saja, selama dia bersyukur tiap mendapat nikmat dan sabar saat tertimpa musibah.</p> <p>Karena itu, dengan bangga kunyatakan, aku makin cantik hari ini. Apakah engkau juga?<br />Hei, jangan lupa, ingatkan daku jika engkau melihatku lebih jelek esok hari!</p> <p>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>></p> <p>Azimah Rahayu<br /><a href="mailto:azi_75@yahoo.com">azi_75@yahoo.com</a></p> </div> </div> </div> </div>Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-82287413576365681352009-02-15T17:47:00.000-08:002009-02-15T17:50:14.565-08:00Berkaca Pada Politik Islam Turki (1)<span class="tanggal">Eramuslim.com Senin, 16/02/2009 06:50 WIB</span> <a style="background: transparent url(/img/icon/print.gif) no-repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; padding-left: 20px;" href="javascript:print();"></a><br /> <span class="intro2">Apa yang dicapai Erdogan sekarang ini sesungguhnya bukanlah hasil sulapan semalam, namun hasil dari proses keteladanan, kesungguhan, dan keteguhan politik Islam di Turki sekuler. Model perjuangan para politisi Islam dan juga partai politik Islam di Turki modern banyak menginspirasi partai-partai Islam di berbagai negara di dunia.</span> <div class="garis-bawah"> <p> </p><p class="MsoNormal"><img src="http://219.83.122.106/fckfiles/image/tokoh/erdogan-bersama-isteri-%28edi.jpg" alt="" style="display: block; padding-bottom: 1em;" align="left" width="372" />Keberanian Perdana Menteri Turki, Recep Tayyib Erdogan (Rajab Thoyib Erdogan), mendamprat Presiden Zionis-Israel, Shimon Perez, dalam pertemuan Davos, Januari lalu mengagetkan seluruh dunia. Bukan saja membuat kagum para akivis kemanusiaan dunia, namun juga membuat merah telinga Shimon Perez sendiri yang sangat terlihat dari gestur wajahnya yang tertekan saat Erdogan meninggalkan begitu saja podium tanpa menyalami Perez. Banyak orang Islam di berbagai negeri mengeluh, mengapa bukan para pemimpin Arab yang bersikap demikian, mengapa bukan para raja-raja dan pangeran Saudi dan juga Presiden Mesir yang mampu bersikap jantan seperti itu, mengapa mereka malah memperlihatkan sikap pengecut terhadap Zionis-Israel? Liga Sekjen Arab, Amr Mousa sendiri, menyatakan salut dengan Erdogan, “Saya rasa tidak ada satu pun orang Arab yang berani bertindak seperti Erdogan!”</p> <p class="MsoNormal">Di Indonesia, banyak kalangan menyatakan mengapa bukan SBY yang berani bersikap demikian? Pertanyaan itu dijawabnya sendiri, “Jangankan berani mendamprat Zionis secara langsung, menghadapi pernyataan kontroversial salah seorang petinggi Demokrat yang membuat kuping Golkar merah saja sudah kalang-kabut. Nyali pemimpin seperti itu sudah bisa terbaca ketika Bush mau berkunjung ke Bogor beberapa tahun lalu. Ketika itu SBY amat sangat berlebihan dalam menyambut Bush, merusak sebagian lahan Kebun Raya Bogor untuk dibangun Helipad yang akhirnya tidak dipakai Bush, menempatkan tentara berseragam dengan perlengkapan tempur garis pertama dalam jarak setiap dua meter mengepung rapat istana Bogor, bagaikan seorang lurah di pedesaan yang menyambut kehadiran seorang Kaisar Dunia. Sebab itu dia dilecehkan Bush, yang dengan nakalnya meloncat keluar dari mobilnya saat berhenti tepat di depan SBY.”</p> <p class="MsoNormal">Dari podium pertemuan Davos tersebut, Erdogan langsung pulang ke Turki. Di negerinya, Erdogan disambut bagaikan pahlawan besar. Turki modern telah menorehkan sejarahnya sendiri dengan tinta emas, dan mengatakan kepada dunia jika Turki adalah sebuah bangsa yang besar dan berani membela keadilan dan kebenaran. Padahal dunia juga tahu jika Turki Modern adalah Turki yang masih menjunjung tinggi asas sekularisme, bersahabat dekat dengan Uni Eropa dan Amerika, membuka hubungan diplomatik dengan Zionis-Israel, dan sebagainya. Namun siapa tahu, jauh di lubuk hati orang-orang Turki, mereka sungguh-sungguh mendambakan sebuah Turki yang sangat gemilang saat Turki masih menjadi sentral bagi kekhalifahan Islam. </p> <p class="MsoNormal">Apa yang dilakukan Erdogan terhadap tokoh Zionis tersebut seolah mengulangi sebuah episode sejarah keemasan Turki saat dipimpin oleh Khalifah Sultan Abdul Hamid II di awal abad ke-20. Saat itu Theodore Hertzl, pemimpin Gerakan Zionis Internasional, mendatangi Abdul Hamid untuk meminta agar Turki Utsmani mau membagi sebagian tanah Palestina untuk dijadikan negara Israel. Permintaan Hertzl ini disertai dengan bujuk rayu dan janji, jika keinginannya dituruti maka Turki dan juga Sultan Abdul Hamid II akan diberi hadiah sangat besar oleh gerakan Zionis Internasional.</p> <p class="MsoNormal">Namun dengan sikap tegas Abdul Hamid mengusir Hertzl seraya berkata, “Turki tidak akan pernah sekali pun menyerahkan Tanah Palestina kepada kamu hai orang-orang Yahudi. Tanah Palestina bukanlah milik Turki, melainkan milik seluruh umat Islam dunia. Jangan bermimpi bisa menginjak Tanah Palestina selama saya masih hidup!”</p> <p class="MsoNormal">Sebab itu, Hertzl dan para tokoh Zionis lainnya merancang suatu konspirasi untuk menghancurkan kekhalifahan Islam Turki Utsmani sehingga kekhalifahan ini benar-benar ambruk pada tahun 1924 dan Turki pun diubah menjadi negeri Sekuler. Salah satu konspirasi Zionis adalah dengan menggandeng Abdul Wahab untuk memberontak terhadap Turki Utsmaniyah dan mendirikan Kerajaan Arab Saudi, suatu monarki absolut yang sesungguhnya merupakan suatu bentuk pemerintahan yang bertentangan dengan Sunnah Rasul SAW alias <i style="">Bid’ah kubro</i>. Sebab itu, sampai hari ini para pemimpin Saudi Arabia bisa bermesra-mesraan dengan kaum Zionis, baik yang Israel maupun yang Amerika, namun menyimpan kecurigaan yang berlebihan terhadap kelompok-kelompok perjuangan yang ingin membela <i style="">izzah</i> Islam seperti HAMAS dan sebagainya.</p> <p class="MsoNormal">Sebab itu pula, ketika sekolah-sekolah di Turki yang <i style="">notabene</i> mengaku Sekular setiap hari mengumpulkan amplop berisi sumbangan uang para murid untuk diberikan kepada rakyat Palestina di jalur Gaza yang tengah dibantai Zionis-Israel, lembaga-lembaga pendidikan yang berkhidmat pada penguasa Saudi model seperti ini—termasuk yang berdiri di Indonesia—tidak tergerak hatinya untuk turut menyumbangkan amplop berisi uang kepada rakyat Palestina. Bahkan di masjid-masjid, ketika umat Islam mendirikan sholat ghaib bagi Muslim Palestina, para taklid-buta Saudi ini tidak bersedia melakukannya dengan alasan <i style="">bid’ah</i>. <i style="">Naudzubillah min dzalik!</i></p> <p class="MsoNormal">Ada sebuah hadits Rasulullah SAW tentang hari akhir yang berbunyi, <em>“Kamu akan akan memerangi Semenanjung Arabia, lalu Allah akan menaklukkannya untukmu. Setelah itu Persia, di mana Allah akan menaklukkannya untukmu. Kemudian Rum, di mana Allah akan menaklukkannya untukmu. Kemudian kamu akan memerangi Dajjal, dan Allah akan menaklukkannya untukmu.”</em> (HR. Muslim).<i style=""> </i>Adakah hadits tersebut memerintahkan pasukan Muslim di bawah komando Imam Mahdi untuk menghancurkan para pemimpin Saudi yang kelakuannya seperti sekarang ini? <i style="">Wallahu’alam bishawab</i>. Semoga saja tidak dan semoga saja tidak semua pemimpin Saudi dan para pengikutnya seperti itu. <i style="">Amin.</i></p> <p class="MsoNormal"><b style="">Politik Islam Turki</b></p> <p class="MsoNormal">Saat ini Erdogan mendapat nama yang harum, bukan saja di mata rakyat sipil Turki, namun juga di mata para pemimpin militer Turki yang selama ini dikenal sebagai penjaga garis Sekulerisme paling gigih dan konservatif. Padahal, mereka tahu semua jika Erdogan berasal dari partai yang kental dengan Islam dan memiliki seorang isteri yang juga menutup aurat.</p> <p class="MsoNormal">Apa yang dicapai Erdogan sekarang ini sesungguhnya bukanlah hasil sulapan semalam, namun hasil dari proses keteladanan, kesungguhan, dan keteguhan politik Islam di Turki sekuler. Model perjuangan para politisi Islam dan juga partai politik Islam di Turki modern banyak menginspirasi partai-partai Islam di berbagai negara di dunia. Dalam tulisan kedua akan dipaparkan sejarah awal Turki sekuler dan awal kembang-tumbuhnya partai Islam di sana. (<i style="">bersambung/rd</i>) <br /></p> </div>Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-91752638058352565902009-02-11T01:44:00.000-08:002009-02-11T01:45:30.530-08:00Pemuda Arab Baiat Erdogan Sebagai Khalifah Umat Muslim Zaman ini<span style="font-weight: bold;">Eramuslim.com </span><span class="tanggal">Rabu, 11/02/2009 16:17 WIB</span> <a style="background: transparent url(/img/icon/print.gif) no-repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; padding-left: 20px;" href="javascript:print();"></a><a style="background: transparent url(/img/icon/email.gif) no-repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; padding-left: 20px;" href="http://www.eramuslim.com/berita/dunia/send/pemuda-arab-baiat-erdogan-sebagai-khalifah-umat-muslim-zaman-ini"></a> <p><img src="http://219.83.122.106/fckfiles/image/dunia/erdoganx.jpg" alt="" style="display: block; padding-bottom: 1em;" align="left" width="372" /> Sikap tegas Perdana Menteri Turki Recep Tayep Erdogan yang memutuskan untuk walkout dan mengkritik keras Presiden Irael Shimon Peres dalam forum ekonomi internasional Davos pada akhir bulan lalu rupanya banyak meninggalkan pengaruh bagi banyak kalangan.</p> <p>Dalam jajak pendapat di beberapa situs dan forum internet di Arab, para aktivis internet yang kebanyakan dari kalangan pemuda dan terdidik menyatakan bahwa mereka membaiat "secara tak langsung" Erdogan sebagai <em>"Khalifah al-Muslimin fi Hadza al-'Ashr"</em> (Pemimpin Umat Muslim di Zaman ini).</p> <p>Puluhan pemuda Mesir, misalnya, dalam sebuah forum di Face Book menyatakan Erdogan sebagai Pahlawan Bangsa Arab dari Ras Non-Arab (<em>Bathl al-Ummah al-Arabiyyah wa Huwa Laysa Arabiyyan</em>). Di forum tersebut, terdapat sub-judul dengan pertanyaan menarik: <em>"Limadza La Nahlamu bi 'Awdah al-Khilafah al-Islamiyyah"</em> (Mengapa KitaTidak Mengharapkan Kembalinya Masa Khilafah Islamiyyah?".</p> <p>Harian Turki Akhbar al-Alam (7/2) melansir, dalam sebuah forum (muntadayat) internet lainnya, terdapat pula tema diskusi yang cukup menggelitik. Dikatakan bahwa "Sepertinya orang-orang non-Arablah, yaitu Pemimpin Turki (Erdogan) dan Iran (Dinejad), bahkan kalangan non-Muslim dari unsur Komunis (Syuyu'i), yaitu Presiden Venevuela Hugo Chavez dan Pemimpin Kuba (Fidel Castro) yang justru akan banyak memberikan perubahan berarti bagi permasalahan kemanusiaan di Palestina.</p> <p>Sebelumnya, dalam sebuah pidatonya di hadapan kader Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) Turki yang dipimpinnya, Erdogan pernah menyatakan jika orang-orang Turki adalah pewaris Kekhalifahan Utsmani yang agung. Pidato Erdogan tersebut terkait reaksinya atas beberapa pemimpin Eropa yang tampak "menyepelekan" peran Turki.</p> <p>Demikian juga, saat di hadapan Peres, Erdogan dengan tegas "menyentak" Presiden Zionis itu dengan menyatakan jika, "tidakkah engkau ingat, ketika bangsa Yahudi mengalami tragedi pembantaian di Spanyol pasca jatuhnya daulah Islam di sana, juga ketika orang-orang Yahudi diusir dari Eropa di abad petengahan, khalifah Utsmani-lah, orang-orang Turki-lah, kami-lah yang melindungi dan menyelamatkan bangsa kalian!".</p> <p>Khalifah Utsmaniyyah berdiri sejak abad ke-13 M hingga abad ke-20 M, dan tercatat sebagai kekhalifahan Islam yang memiliki masa kekuasaan terlama (dibanding dengan kekhalifahan Umayyah di Damaskus, Abbasiyyah di Baghdad, Marwaniyyah di Cordova, Fathimiyyah di Mesir, Shafawiyyah di Iran, dan lain-lain).</p> <p>Pada puncak kejayaannya, yang merentang dari abad ke-15 sampai ke-19 M, kekhalifahan Utsmaniyyah berhasil meruntuhkan imperium adiluhung Byzantium (1453 M). Wilayah kekuasaannya membentang serupa bulan sabit: dari Eropa Tenggara, Eropa Timur, Afrika Utara, Nubia, Mesir, Syam, Semenanjung Arabia, hingga ke Irak. Bisa dibayangkan kebesaran kekhalifahan Utsmaniyyah kala itu. Tak pelak, Utsmaniyyah pun menjadi super power dunia yang pengaruhnya malang melintang pada masanya.</p> <p>Dan Erdogan, yang kini kerap bercerita tentang nostalgia kejayaan kekhalifahan Utsmaniyyah dulu, rupanya ampuh memantik gelora orang-orang Turki, dan kini terbukti ampuh membangkitkan gelora orang-orang Muslim Arab.</p> <p>Bagaimana dengan Muslim Indonesia? <em>(atjeng cairo/alm)</em></p>Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-81574755384244352132009-02-06T20:04:00.001-08:002009-02-06T20:04:41.589-08:00Pelajaran Erdogan Mensikapi Zionis-IsraelEramuslim.com<br />Selasa, 03/02/2009 09:45 WIB<br /><br />AKP (Adalet ve Kalkinma Partisi) menempuh jalan demokrasi, dan ikut pemilu tahun 2007, dan memperoleh suara 46.6% atau 341 kursi. AKP berhasil melampui threshold, yang menurut undang-undang Turki batasnya 10%. Selama pemerintahan AKP telah berhasil membawa Turki kepada kemakmuran. Menurut majalah The Economis, pemerintah di bawah Recep Tayyip Erdogan, berhasil menciptakan kemakmuran ekonomi, dan Turki yang sebelumnya mengalami hyper inflasi, kini inflasi hanya 8.8%. Negeri yang pernah menjadi pusat kekhilafahan Islam itu juga cukup stabil dan aman.<br /><br />Turki menjadi anggota kerjasama pertahanan dengan negara-negara Barat, yang tergabung dalam Nato, kini Perdana Menteri Erdogan ingin membawa Turki menjadi anggota Uni Eropa. Nampaknya, Erdogan akan berhasil membawa Turki ke dalam persekutuan Uni Eropa, karena hampir seluruh persyaratan yang diinginkan oleh Komisi Uni Eropa telah dipenuhi, terutama bidang ekonomi dan hak asasi manusia.<br /><br />Pemerintahan AKP dibawah Perdana Menteri Erdogan, berusaha memperjuangkan agar dibolehkan wanita muslimah Turki menggunakan jilbab, khususnya bagi para pegawai negeri dan mahasiswa. Tapi, pengadilan Tertinggi Turki, tetap melarang karena dianggap bertentangan dengan prinsip sekulerisme. Tapi, pemerintah AKP yang berkuasa, melarang alkohol atau minuman keras. Dan, larangan itu sudah pernah diberlakukan di Istambul, ketika Erdogan menjadi walikota Istambul.<br /><br />Dan, Erdogan telah menjadi pusat perhatian seluruh pemimpin dunia, ketika berlangsung pertemuan ekonomi dunia di Davos, yang dihadhiri para pemimpin dunia, termasuk Presiden Israel Simon Peres, dan tanpa di duga Perdana Menteri Turki, Recep Tayyib Erdogan, berkata : “Kalian membunuhi orang-orang Palestina”, tegas Erdogan. Pernyataan pemimpin Turki itu, kesal karena mendengarkan pidato panjang lebar Presiden Israel, Simon Peres, selama 25 menit, yang membela diri atas agresi militer Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza.<br /><br />Kemudian, Erdogan menyatakan : “Bagi saya pertemuan pertemuan Davos sudah selesai. Saya tidak diizinkan bicara disini. Perdana kalian Ehud Olmert menyatakan , senang memasuki Palestina dengan tank, peluru dan roket, dan membunuh warganya”, tambah Erdogan.<br /><br />Perdana Turki itu, lalu meninggalkan pertemuan di Davos,dan tidak kembali lagi, dan langsung pulang ke Turki. Sampai di Turki disambut ribuan rakyatnya dibandara Istambil seperti pahlawan.<br /><br />Dan, pertemuan Davos itu merupakan ajang para pemimpin dunia untuk membahas isu-isu ekonomi global. Moderator pertemuan di Davos, juga seorang Yahudi, David R.Ignatius, wartawan senior The Washington Post, memang tidak memberi kesempatan kepada Erdogan.<br /><br />Erdogan, sekalipun menjadi sekutu Uni Eropa dan Amerika, serta membuka hubungan diplomatik dengan Israel, tapi pemimpin Partai AKP tetap dapat menunjukkan sikapnya yang tegas terhadap Israel.Ketika Amerika akan menyerang Iraq, Erdogan menolak untuk Turki menjadi pangkalan militer Amerika menyerang Iraq. Bahkan, masalah Palestina telah menjadi perhatian seluruh rakyat Turki, dan bukan hanya Partai AKP. Sekolah-sekolah, anak-anak diberi amplop dan harus dikembalikan dengan sumbangan bagi Palestina. Sekjen Liga Arab, Amr Mousa, menyatakan salut terhadap Erdogan,yang berani mengkritik Presiden Israel Simon Peres, dan mundur dari Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. "Saya pikir tak ada satupun orang Arab yang berani melakukan tindakan seperti Erdogan", ujar Amr Mousa.<br /><br />Bandingkan dengan para pemimpin negara-negara Islam lainnya, sikap terhadap Israel dan Barat, dan pembelaannya terhadap Palestina.<br />****Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-1412576330316265292009-02-06T03:27:00.001-08:002009-02-06T03:28:38.998-08:00Pelajaran dari Gaza untuk kaum wanita<span class="tanggal">Eramuslim.com Selasa, 27/01/2009 01:30 WIB</span> <a style="background: transparent url(/img/icon/print.gif) no-repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; padding-left: 20px;" href="javascript:print();"></a><span class="intro2"><br /><br />Inilah kisah sebuah bangsa di atas sepenggal Tanah Suci. Banyak yang pernah terjadi di sana, akan banyak lagi yang kelak terjadi di sana di akhir zaman ini. Semua harus belajar dari panggung ini, terutama ummat Islam. Semua sisi harus menjadi pelajaran, termasuk sisi kemanusiaan sebagai wanita.</span> <div class="garis-bawah"> <p> Tahun baru 2009 dibuka dengan duka bagi ummat Islam. Perang di Gaza. Pemandangan yang sangat memilukan. Namun Allah Swt menggelar panggung Gaza bukan sekedar untuk menjadi tontonan televisi dan obrolan jurnalistik bulan ini. Inilah kisah sebuah bangsa di atas sepenggal tanah suci. Penduduk Syam (Palestina, Lebanon, Syria, dan Yordania) memang penduduk yang tangguh. Banyak yang pernah terjadi di sana, akan banyak lagi yang kelak terjadi di sana di akhir zaman ini. Semua harus belajar dari panggung ini, terutama ummat Islam. Semua sisi harus menjadi pelajaran, termasuk sisi kemanusiaan sebagai wanita.</p> <p class="MsoNormal">Dari berita:</p> <p class="MsoNormal">- Seorang ibu dari keluarga Samouni di Gaza melahirkan di tengah bom.<img alt="" src="http://english.aljazeera.net/mritems/Images//2009/1/22/20091229715576734_5.jpg" align="left" border="2" width="180" height="120" /></p> <p class="MsoNormal">- Seorang wanita mengatakan: <i>Tidak, tanah ini milik kami, apapun yang mereka lakukan tanah ini milik kami, kami akan tetap melawan mereka (Yahudi).</i></p> <p class="MsoNormal">- Seorang wanita muda pergi ke toko roti untuk antri roti berjam-jam di tengah hujan bom di Gaza. Ketika ditanya oleh wartawan mengapa ia tetap pergi ke toko roti padahal tidak aman, ia menjawab: <i>Tinggal di rumahpun kami di bom sedangkan saya harus membeli roti untuk keluarga di rumah, jadi, yah, jalani saja, kita hanya mati sekali.</i></p> <p class="MsoNormal">- Seluruh dunia tahu bahwa di tengah perang kali ini ada beberapa blog dioperasikan dari dalam Gaza, meskipun mereka kesulitan listrik.</p> <p class="MsoNormal">- Setiap hari pasar tetap buka, meskipun hanya dua jam sehari, dan meskipun pasar tersebut pernah di bom Israel saat jam sibuk dengan korban yang tidak sedikit.</p> <p class="MsoNormal">- Selama 22 hari perang, Israel berhasil membunuh 600 orang anak Gaza dari 1300an korban meninggal, tapi selama masa itu lahir 3500 bayi, banyak wanita Gaza melahirkan kembar, antara kembar dua dan kembar tiga.</p> <p class="MsoNormal">Luar biasa, hanya sehari sesudah kedua pihak menyatakan gencatan senjatanya masing-masing, polisi lalu lintas sudah bertugas di jalan-jalan Gaza, bahkan sekolah dibuka kembali kurang dari sepekan sesudah itu. Para murid saling menyapa ketika pertama kali berjumpa: <i>Hei kamu, masih hidup ya</i>?</p> <p class="MsoNormal">Wilayah ini sudah tidak punya gedung parlemen, tidak punya kantor polisi (meskipun polisinya bertugas) dan seluruh gedung pemerintahan sudah pernah dibom, bahkan masjid-masjid dan rumah sakit serta sekolah tak luput dari pemboman. Infrastruktur boleh dikatakan sudah hancur tetapi ternyata struktur masyarakatnya tidak hancur, sistem sosialnya tidak kolaps bersama gedung-gedungnya. Shalat berjamaah tetap dilaksanakan di tengah hujan bom di antara reruntuhan bangunan masjid. Bahkan masjid mengumpulkan dana dari sebagian jama’ah yang masih punya sesuatu untuk disumbangkan kepada tetangganya yang lebih membutuhkan. Ini sebuah bangsa dengan daya tahan amat tinggi.</p> <p class="MsoNormal">Jangan lupa, sebelum perang digelar Israel sudah mencekik Gaza dengan blokade selama hampir 2 tahun dan itu menyebabkan semua penduduk Gaza harus mengurangi jatah makan mereka karena sulitnya bahan makanan.</p> <p class="MsoNormal">Dengan berita-berita di atas kita mendapatkan gambaran betapa anak-anak Palestina dari generasi ke generasi telah ditempa oleh ujian berat dengan pendamping yang tangguh, para orangtua mereka, para ibu mereka, para ibu yang tetap menjalankan prinsip kesabaran di tengah ujian yang amat berat.</p> <p><img alt="" src="http://farm4.static.flickr.com/3248/3155999240_946967eb70.jpg?v=0" align="left" border="2" width="160" height="204" /></p> <p class="MsoNormal">Jika kita meninjau apa kriteria sabar yaitu:</p> <p class="MsoNormal">1. Tidak lemah mental</p> <p class="MsoNormal">2. Tidak lemah penampilan</p> <p class="MsoNormal">3. Tidak lemah aktivitas, maka inilah yang kita lihat dari wanita Gaza:</p> <p class="MsoNormal">Dari berita-berita yang ada, para ibu Gaza tidak lemah mental ingin mengalah pada penjajah Israel, kebanyakan berpendapat bahwa perjuangan melawan penjajahan tetap perlu. Tak ada yang gemetar ketakutan ketika mendengar deru pesawat pembom di atas kepala mereka. Jika di tanya, mereka berkata dengan (nada menantang) bahwa mereka tidak takut pada tentara Israel dan akan melawan dengan senjata alat dapur, jika berhadapan. Tanda tak ada kelamahan mental di sini.</p> <p class="MsoNormal">Mereka tidak lemah penampilan, tampak bahwa mereka tetap tegak ketika diwawancarai para wartawan, bahkan mereka masih bisa menyuarakan kekecewaan mereka pada para pemimpin Arab yang tidak membantu mereka. Bahkan ada yang mengacungkan tangan ke arah kamera. Sikap tubuh mereka jelas menunjukkan mereka tidak lemah penampilan, bahkan bagi yang terluka dan sekarat.</p> <p class="MsoNormal">Mereka juga tidak lemah aktivitas, sedikit ada kesempatan mereka langsung beraktivitas, ke pasar berjual beli, memakamkan kerabat, bahkan bersilaturahim di pasar. Di tengah bom mereka mengantri beli roti dengan taruhan nyawa. Bahkan ada seorang ibu yang melahirkan di tengah bom dengan hanya ditolong ibunya dengan penerangan lilin.</p> <p class="MsoNormal">Kesimpulan:</p> <p class="MsoNormal">1. Wanita Gaza adalah wanita sabar, ujian apapun yang menimpa tidak membuat mereka gentar ketakutan apalagi sampai harus dibawa ke rumah sakit karena stress sebagaimana wanita Yahudi di Israel selatan.</p> <p class="MsoNormal">2. Ketabahan mereka ternyata didasari pada iman dan ketaqwaan pada Allah. Kita melihat mereka melarikan rasa frustrasi mereka dengan berdoa mengangkat tangan kepada Allah mengutuk Israel saat mereka menghadapi rumah mereka hancur atau keluarga mereka tewas.</p> <p class="MsoNormal">3. Kerasnya keganasan dan permusuhan Yahudi justru membuat mereka tegak, menggeliat, dan melawan. Perlawanan wanita Gaza bukan dengan mengangkat senjata, tapi dengan menunjukkan keteladanan dalam sikap berani menghadapi kenyataan perang keras dan kejam ini di hadapan anak-anak mereka. Tampak dari raut wajah mereka yang meskipun berurai airmata tapi tetap berwajah tegar. Dan anak-anak menatap polos setiap lekuk ekspresi sang ibu. Pendidikan apa lagi yang terbaik dan paling efektif selain dari pendidikan keteladanan dalam kesabaran. Cobalah amati ekspresi mereka ketika diwawancarai para reporter, baik semasa masih perang maupun sesudah masa tenang ketika menceritakan pengalaman mereka.</p> <p class="MsoNormal">Kaum ibu tak menyukai perang (kecuali mungkin Tzipi Livni dan Condoleeza Rice), namun jika perang merupakan takdir bagi bangsanya, kaum wanitalah yang memikul beban berat sebagai korban. Merekalah yang pertama merasakan sulitnya keseharian hidup di tengah perang, dari persoalan mencari kebutuhan sehari-hari hingga menenangkan anak yang ketakutan. Belum lagi jika mereka adalah korban utama, sebagaimana di Gaza ini. Karena mesin perang Israel mengejar wanita dan anak-anak bahkan di tempat pengungsian.<img alt="Kamp pengungsi Jabaliya 1988" src="http://farm1.static.flickr.com/181/419909603_95dbe183e4_m.jpg" align="left" border="2" width="160" height="101" /></p> <p class="MsoNormal">Bagi bangsa yang terjajah dan terzalimi seperti ini, masa depan bangsanya terletak di pundak mereka. Jika kaum ibu Gaza menunjukkan kelemahan mental, ketakutan yang membuat takluk pada musuh, kelemahan aktivitas yang menyebabkan mereka tak lagi dapat bergerak menggeliat menjalankan hidup. Jika itu yang dilihat oleh anak-anak mereka hari ini, maka dapat kita bayangkan bahwa dalam 10 tahun ke depan di wilayah yang sekarang bernama Gaza sudah akan berdiri kota wisata Israel dengan nama Yahudi sebagaimana nama Ashdod, Ashkelon, Sderot, KiryatSmona dll. Itu karena jika mereka (kaum ibu Gaza hari ini) lemah, maka anak-anak mereka akan tumbuh menjadi penakut dan pecundang. Tetapi Alhamdulillah sekarang mereka tegar, maka Insya Allah sampai hari Kiamat-pun bangsa Yahudi tak akan dapat merasa tenang dengan kezalimannya. Akan selalu ada yang melawan mereka, generasi ke generasi Palestina yang baru.</p> <p class="MsoNormal">Kita harus belajar pada mereka. (San 27012009).</p> </div>Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-64506440057373275462009-02-06T00:00:00.001-08:002009-02-06T00:01:04.903-08:00Pak Salman Pemimpin Impian<span style="font-weight: bold;">Eramuslim.com </span><span class="bersama">oleh <b>Anas Ayahara</b></span> <span class="tanggal">Jumat, 06/02/2009 13:39 WIB</span> <a style="background: transparent url(/img/icon/print.gif) no-repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; padding-left: 20px;" href="javascript:print();"></a><a style="background: transparent url(/img/icon/rss.gif) no-repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; padding-left: 20px;" href="http://www.eramuslim.com/oase-iman/rss"></a> <div class="garis-bawah"> <p>Pagi-pagi sekali Pak Salman sudah memberi makan nasi sisa dan pelet pada Ikan-ikan Lelenya , pelet dan nasi yang ia tebarkan ke kolam terbuat dari terpal warna biru yang diletakkan di lubang dan gentong berisi air di pekarangan rumahnya.</p> <p>Pagi itu lain dari biasanya Setiap Tetangga yang lewat berteriak menyapa dengan sapaan yang berbeda dan dengan tambahan beberapa kata antara lain:</p> <p>"Selamat ya Pak Salman …. Bapak Walikotaku,<br />Selamat Pagi Pak Walikota, tadi malam saya melihat perolehan suara bapak unggul mutlak 70an% menurut survei perhitungan cepat"</p> <p>"Oh ya. ?" jawab Pak Salman, sambil agak melotot</p> <p>Pak Salman memang tak begitu peduli dengan pencalonan dirinya sebagai walikota, bahkan segala atribut dan spanduk, disiapkan dan dimodali oleh kader sebuah partai yang masih saudara dan masih tetangganya juga, dan tak disangka sangka, ternyata Pak Salman menang pilkada terpilih sebagai walikota yang juga tetap merangkap bekerja sebagai peternak ikan lele.</p> <p>Sebelumnya Pak Salman rajin mengikuti pengajian rutin dengan niat ibadah menambah ilmu di sebuah Pengajian yang tidak mengharamkan partai. Di pengajian rutin itu Pak Salman memancarkan Pesona Kecerdasan dan Pesona Rendah Hatinya.</p> <p>Karena rajinnya mengkuti kegiatan jamaah. Maka tak disangka para kader partai memilih dirinya menjadi calon walikota dalam sebuah Pilkada. Dan tak disangka-sangka Pak Salman bisa menang atas Izin Allah dan kerja sama yang solid dari tim suksesnya.</p> <p>Kini Pak Salman mendapat dua penghasilan yaitu dari hasil penjualan ternak Lele di halaman rumahnya dan penghasilan dari gaji sebagai walikota.</p> <p>Akibatnya,<br />Beliau menjadi punya kesempatan hidup bergelimang kemewahan, pulang pergi bisa dikawal Polisi Patwal. tetapi dirinya tidak mau bermewah-mewah. Pak Salman tak mau mengambil satu rupiahpun dari gajinya sebagai walikota.</p> <p><br />Sehingga,<br />Uang Gajinya sebagai Walikota menjadi sering habis untuk:<br />• kegiatan-kegiatan sosial,<br />• menyumbang anak yatim,<br />• menambal jalan-jalan berlubang ,<br />• menyumbang sekolah yang rusak<br />• dan lain-lain sesuai keadaan yang dilaporkan anak buahnya atau keadaan yang ditemuinya Langsung.</p> <p>Suatu ketika, Pak Salman ingin berbelanja dapur ke pasar, untuk mengindari pengawalan dan pujian yang berlebihan dari rakyatnya, Pak Salman terpaksa menyamar menjadi orang biasa berpakaian sederhana, berkacamata bening, memakai sendal Jepit, Pak Salman pergi ke pasar berjalan kaki tanpa pengawalan polisi, beberapa ratus meter menuju pasar, beliau bertemu seorang laki-laki dari kota lain yang baru pulang berbelanja sedang berjalan memikul barang bawaan sepertinya untuk dijual lagi. barang bawaan dua karung plastik yang lumayan berat yang membuat lelaki itu kelelahan.</p> <p>Karena dia melihat Pak Salman yang hanya berpakaian sederhana, lalu lelaki itu memanggilnya</p> <p>"Pak… ..tolong bawakan barang ini sampai angkot 03 itu ya Pak, nanti saya kasih upah"</p> <p>Pak Salman menurut saja, dia memikul salah satu karung tersebut ke punggungnya dan mereka berjalan bersama sama. di tengah perjalanan mereka berpapasan dengan rombongan orang. Lalu rombongan itu berhenti dan mengucapkan salam berkata: "assalamu'alaykum".</p> <p>"waalaykumussalam wr. Wb" Jawab lelaki dan Pak Salman secara bersamaan.</p> <p>Rupanya, salah seorang lelaki dari rombongan itu mengenali suara Pak Salman dan bergegas mendekati Pak Salman yang saat itu memakai topi.</p> <p>orang itu menatap serius wajah Pak Salman sambil berkata: "eh Pak Salman ya...., biar saya yang bawakan Pak, waduh masak Bapak walikota mau repot-repot membawa barang berat begini"</p> <p>Pak Salman menolak,<br />Lelaki si pemilik barang tersentak kaget, dia baru sadar bahwa orang yang membantunya membawakan barang ialah Pak Salman S.Kom sang walikota yang terkenal dermawan itu yang Juga Peternak Lele yang sukses dan laris.</p> <p>Lelaki pemilik barang itu menjadi salah tingkah dan berusaha terus menerus meminta maaf atas kelancangannya dan mencoba menarik karung yang sedang dipikul Pak Salman.</p> <p>"tidak usah, sebelum ku antarkan sampai angkot 03 itu" Jawab Pak Salman menjawab sambil tersenyum...</p> <p><br />"Kok masih ada ya walikota yang begitu" ku berkata dalam hatiku,badanku yang baru saja mengulet dan bibirku menguap selesai bangun tidur siang.</p> <p>***<br />bila ada kesamaan nama dan tempat hanya kebetulan belaka<br />kisah di atas hanya rekaan yang suatu saat bisa terjadi,<br />semoga bisa saja terjadi di Indonesia Kita yang tercinta...</p> </div>Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-65917421783516328262009-02-03T19:05:00.000-08:002009-02-03T19:06:28.554-08:00Menjaga Lisan<span style="font-weight: bold;">WarnaIslam.com </span>Ahad, 25 Januari 2009 00:03 <div align="justify"> <p><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Lidah itu lebih tajam dari sebilah pedang"</span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;"> </span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><i><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Times New Roman;">Luka fisik, bisa dicari obatnya, luka di hati, hendak kemana obatnya dicari.</span></span></i></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Apa yang sudah terucapkan, tidak bisa ditarik lagi. Bekasnya pasti akan ada. Karenanya, berhati-hatilah sebelum melontarkan perkataan.</span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;"> </span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Dalam satu hari, ada berapa banyak kalimat yang terlontar dari mulut kita? Banyak banget pastinya. Apalagi kalau kita tipe orang yang <i>nyablak</i>, tukang <i>nyeletuk</i>, bagai kompor yang mudah <i>menyambar</i>/memberikan komentar.</span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;"> </span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Pembicaraan bisa menghasilkan beberapa hal negatif seperti berikut:</span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;"> </span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" type="1"><li style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">fitnah, tuduhan palsu, ucapan dusta mengenai keburukan orang lain</span></li><li style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">ghibah, gosip, pembicaraan mengenai keburukan orang lain, meskipun hal itu adalah realita yang nyata adanya</span></li><li style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">kebohongan, hal-hal yang tidak benar</span></li><li style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">mengumpat, memaki</span></li><li style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">kata-kata kasar yang menyakitkan</span></li><li style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">perkataan yang menyinggung perasaan orang lain</span></li><li style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">berkata "jorok" atau "kotor"<br /> </span></li><li style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">dll</span></li></ol> <h3><b><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Times New Roman;">Berkata yang Baik</span></span></b></h3> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><i><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Times New Roman;">Siapa yang memberi jaminan kepadaku untuk memelihara di antara rahangnya (mulut) dan di antara kedua pahanya (kemaluan) niscaya aku menjamin baginya surga. (HR. Bukhari)</span></span></i></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;"> </span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Selain hal-hal yang negatif, mulut juga bisa dipergunakan untuk kebaikan, melakukan amalan kebajikan, memberatkan timbangan keshalihan.</span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;"> </span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" type="1"><li style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">berzikir</span></li><li style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">saling menasihati</span></li><li style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">berkata yang baik, memotivasi, menyemangati, memperbaiki hubungan silaturahmi</span></li><li style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">mengajarkan orang</span></li><li style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">membela kebenaran, melemahkan kebatilan</span></li><li style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">dll</span></li></ol> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><i><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Times New Roman;">Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya; jika tidak mampu, maka dengan lisannya; jika ia masih tidak mampu, maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)</span></span></i></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <h3><b><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Times New Roman;">Kalau Tidak Bisa Berkata yang Baik, Mendingan Diem aja deh</span></span></b></h3> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><i><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Dari Abu Hurairoh rodhiallohu ‘anhu, sesungguhnya Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam. Dan barang siapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhirat hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhori dan Muslim)</span></i></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;"> </span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Menjaga lisan bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan berkata baik atau kalau tidak mampu maka diam. Dengan demikian diam kedudukannya lebih rendah dari pada berkata baik, namun masih lebih baik dibandingkan dengan berkata yang tidak baik.</span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;"> </span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><i><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Times New Roman;">Aku pernah bertanya: Wahai Rasulullah, Islam manakah yang paling utama? Rasulullah saw. bersabda: Orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya. (Shahih Muslim)</span></span></i></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;"> </span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Bicara itu sangatlah mudah, dan karena saking mudahnya, maka kita cenderung berbicara seenaknya saja. Padahal bisa jadi di dalam pembicaraan kita, terselip banyak keburukan.</span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;"> </span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Berhati-hatilah, jagalah lisanmu, jangan sampai ia menjadi harimau yang akan menerkam dirimu kelak, karena banyaknya keburukan yang keluar dari mulut kita. Kendalikan lidahmu, sehingga ia berkata kebaikan, atau bungkamlah ia, daripada ia berbicara keburukan.</span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;"> </span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;"> </span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">---000---</span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;"> </span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Times New Roman;">Samarinda, 17 Desember 2008</span></span></p></div>Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-33189201371774636722009-02-03T19:04:00.000-08:002009-02-03T19:05:37.219-08:00Dua waktu Untuk Muhasabah<span style="font-weight: bold;">WarnaIslam.com </span>Jumat, 26 Desember 2008 11:05 <div align="justify"> <p dir="rtl"><span style="font-size:130%;">عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وِآلهِ وَسَلَّمَ : "اَلْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ اْلأَمَانِيَّ".</span></p> <p><em>Syaddad bin Aus RA berkata, Rasulullah SAW bersabda : "Orang yang cerdas adalah yang menghisab (introfeksi) dirinya serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT.</em> (HR. Tirmidzi, ia berkata : "Hadits ini adalah hadits hasan".)</p> <h3>Kandungan Hadits</h3> <p>Hadits di atas menjelaskan satu pembahasan besar, karena kehidupan yang hakiki adalah kehidupan di ahirat, keberuntungan untuk selama-lamanya bagi mereka yang mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT untuk memasuki surga-Nya. Hidup di dunia merupakan rangkaian dari sebuah misi besar seorang hamba, yaitu menggapai ridha Allah SWT. Dan dalam menjalankan misi tersebut, seseorang tentunya harus memiliki visi, perencanaan , dan strategi serta pelaksanaan yang jelas kemudian diiringi dengan muhasabah. Hal terakhir merupakan pembahasan utama yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadits ini. Bahkan dengan jelas, Rasulullah SAW mengaitkan muhasabah dengan kesuksesan, sedangkan suatu kegagalan adalah karena mengikuti hawa nafsu dan banyaknya angan-angan.</p> <p>Muhasabah (introfeksi), kalimat ini terlanjur popular dan sering terdengar setiap tahun di penghujung akhir tahun, baik tahun hijriyah atau masehi. Banyak orang yang mulai sadar lalu melakukan muhasabah, sudah sejauh mana amaliah yang pernah dia lakukan selama setahun belakangan ini.</p> <p>Walaupun sebenarnya, muhasabah tidak terikat dengan akhir tahun. Kapan pun setelah kita melaksanan aktifitas atau amaliah ibadah maka kita hendaknya bisa bermuhasabah.</p> <p>Saat sendiri atau menyendiri, pernahkah kita bermuhasabah diri, perkataan apa yang pernah keluar dari mulut kita ? perbuatan apa yang pernah kita lakukan? Apakah kita pernah dengan ‘bangga’ mengihitung-hitung keburukan atau kesalahan yang pernah kita lakukan seperti halnya kita bangga menghitung amal baik kita?. Apakah segala amaliah ibadah yang pernah kita lakukan sudah memenuhi standard ikhlas karena Allah SWT semata? Atau malah sebaliknya selalu ingin dipuji dan ingin dilihat dan didengar orang (riya dan sum’ah)? Dan bagaimanakah nanti kita akan datang menuju dan menghadap Allah SWT dengan memikul beban dosa dan kesalahan yang tak terhingga?</p> <div>Allah SWT berfirman :</div> <p dir="rtl"><span style="font-size:130%;">"يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ، إِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ وَلاَ تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ نَسُوا اللهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُوْنَ".</span></p> <div><em>“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaklah tiap-tiap diri melihat dan memerhatikan apa yang ia telah sediakan (dari amal- amalnya) untuk hari esok (hari akhirat). Dan (sekali lagi diingatkan): Bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Amat Meliputi PengetahuanNya akan segala yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang telah melupakan (perintah-perintah) Allah, lalu Allah menjadikan mereka melupakan (amal-amal yang baik untuk menyelamatkan) diri mereka. Mereka itulah orang-orang yang fasik (durhaka)"</em> (Q.S. Al-Hasyr/59 : 18-19)</div> <p>Atau belum pernah kah kita mendengar atau merenungi firman Allah SWT :</p> <p dir="rtl"><span style="font-size:130%;">"اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ".</span></p> <p><em>“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan”</em> (Q.S. Yasin/36 : 65)</p> <p>Rasulullah SAW bersabada :</p> <p dir="rtl"><span style="font-size:130%;">"اَلْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ اْلأَمَانِيَّ".</span></p> <p><em>“Orang yang pandai adalah yang menghisab (introfeksi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT. </em>(HR. Tirmidzi, ia berkata : “Hadits ini adalah hadits hasan”.)</p> <p>Umar bin Khattab RA berkata :</p> <p dir="rtl"><span style="font-size:130%;">"حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوْا وَتَزَيَّنُوْا لِلْعَرْضِ الأَكْبَرِ وَإِنَّمَا يَخِفُّ الْحِسَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى مَنْ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِى الدُّنْيَا".</span></p> <p><i>“Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, dan berhias dirilah kalian untuk menghadapi pengungkapan yang besar (hisab), sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bangi orang yang selalu menghisab dirinya saat hidup di dunia”.</i></p> <p>Suatu hari Umar bin Khattab RA pernah menuliskan Surat kepada para bawahannya :</p> <p dir="rtl"><span style="font-size:130%;">"حَاسِبْ نَفْسَكَ فِي الرَّخَاءِ قَبْلَ حِسَابِ الشِّدَّةِ، فَإِنَّ مَنْ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِي الرَّخَاءِ قَبْلَ الشِّدَّةِ، عَادَ أَمْرُهُ إِلىَ الرِّضَا وَالْغِبْطَةِ، وَمَنْ أَلْهَتْهُ حَيَاتُهُ، وَشَغَلَتْهُ أَهْوَاؤُهُ عَادَ أَمْرُهُ إِلَى النَّدَامَةِ وَالْخَسَارَةِ".</span></p> <p><i>“Hisablah diri kalian di saat senang (lapang) sebelum datang keadaan sulit, karena sesungguhnya orang yang menghisab dirinya saat senang sebelum tiba masa kesulitan, maka dia akan menghadapi urusannya dengan ridha dan iri yang baik. Dan barang siapa yang dilalaikan dengan kehidupannya, disibuki dengan hawa nafsunya maka dia akan mengalami penyesalan dan kerugian”.</i></p> <p>Imam Hasan Al-Bashri berkata :</p> <p><i> “Seorang Mukmin adalah pemimpin bagi dirinya. Dia senatiasa bermuhasabah diri karena Allah. Sesungguhnya pada hari kiamat nanti hisab akan menjadi ringan terhadap orang-orang yang telah bermuhasabah diri di dunia.. Dan sesungguhnya pada hari kiamat hisab akan menjadi amat berat terhadap orang-orang yang mengerjakan semua urausannya tanpa dididahului dengan bermuhasabah diri”.</i></p> <h3>Dua Waktu Untuk Muhasabah</h3> <p><strong>Pertama</strong> : Muhasabah sebelum melakukan suatu pekerjaan atau aktifitas ibadah, yaitu seorang Mukmin harus berfikir sejenak, apakah yang akan dia kerjakan akan mendatangkan manfaat, baik buat dirinya atau pun orang lain? atau malah sebaliknya.</p> <p>Karena sering kali ketika dia ingin melakukan sesuatu didasari kuat oleh dorongan emosional yang tinggi, lalu tanpa perhitungan matang langsung menerobos masuk ke suatu pekerjaan tersebut yang berkahir pada penyesalan.</p> <p>Imam Hasan Al-bashri, salah seorang Tabi’in senior berkata : <i>“Semoga Allah merahmati seorang hamba merenung sesaat sebelum mengerjakan sesuatu. Apabila pekerjaannya tersebut bernilai karena Allah, maka lakukanlah. Dan apabila sebalikmya maka tinggalkanlah”.</i></p> <p><strong>Kedua</strong> : Muhasabah setelah melakukan pekerjaan atau aktifitas ibadah, yaitu bermuhasabah diri atas segala perintah Allah SWT dan Rasul-Nya yang sudah banyak kita lalaikan hak-hak-Nya.</p> <p>Juga bermuhasabah diri atas segala perbuatan yang mubah atau yang sudah menjadi kebiasaan, kenapa selalu dilakukan? Apakah aktifitas tersebut dilakukannya dengan mengharapkan ridha Allah SWT? Kalau demikian beruntunglah dia. Atau dia hanya mengharapkan kehidupan dunia, maka merugilah dia dan selamanya tidak akan sukses dalam arti yang sebenarnya. Yaitu terhindarnya dia dari azab api neraka dan Allah masukkan dia ke dalam surga-Nya.</p> <p>Allah SWT berfirman :</p> <p dir="rtl"><span style="font-size:130%;">"...فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازََ".</span></p> <p><i>“…Sesungguhnya orang yang dihindarkan dari azab api neraka dan dimasukkan ke surga, sungguh dia telah sukses”</i> (Q.S. Ali ‘Imran/3 : 185)</p> <p>Sudahkah kita termasuk orang yang gemar bermuhasabah diri, tanpa harus menunggu berakhirnya tahun. Atau kita termasuk orang yang terlambat untuk bermuhasabah karena cepatnya ajal menjemput kita? na’udzu billah.</p> <p><em>Wallahu a’lam bishshawab</em></p> <p>(Tulisan ini juga bisa dibaca di <a href="http://www.taufikhamim.com/">www.taufikhamim.com</a>)</p></div>Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-9135725499520546652009-02-03T19:03:00.002-08:002009-02-03T19:04:32.892-08:00Menikah Dulu, Baru Pacaran<span style="font-weight: bold;">WarnaIslam.com </span>Rabu, 04 Februari 2009 00:01 <p>Masa lalu kita adalah sejarah yang tidak bisa kita ubah. Tetapi, jangan sampai kita terkukung oleh masa lalu kita hingga merasa tidak mungkin berubah.</p> <p style="text-indent: 28.1pt; line-height: 150%;"> </p> <p>Assalaamu ’alaykum wa rahmatullahi wa barakaatuh!</p> <p>Sebelumnya aku ucapkan terima kasih banyak atas waktu dan perkenannya untuk membaca tulisan ini. Semoga kau selalu dalam keadaan sehat dan berada dalam lindungan-Nya. Amin.</p> <p>Sebagai renungan, mengutip dari apa yang pernah kau tulis sendiri untukku beberapa waktu lalu:</p> <p>“Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan. Kau tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupanmu sampai kau melupakan kegagalan dan rasa sakit hatimu.”</p> <p>“Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Akan tetapi, seringkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup itu sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan untuk kita”.</p> <p>Harapan-harapan masa laluku kepadamu dan janji-janji kita dulu untuk mencapai pernikahan, ternyata hanyalah sebatas impian. Allah Maha Mengetahui yang terbaik untuk hamba-Nya. Biarlah itu semua menjadi kenangan dalam hidupku.</p> <p>Sejujurnya aku akui, begitu banyak kenanganku bersamamu. File-file dan foto-fotomu di notebook dan PC-ku.</p> <p>Satu minggu sejak pengakuanmu yang menyatakan bahwa kau mencintai wanita lain. Sejak itu pula, aku merasa kehilangan kendali. Aku terpuruk sekali. Tidak pernah terbayangkan kata-kata itu terucap dari orang yang sangat aku cintai dan sangat aku percayai. Tidak mungkin! Tapi itulah kenyataannya.</p> <p>“Pergiliran roda kehidupan kadang tidak bisa ditolak. Hadapi kenyataan dan berserah diri kepada-Nya adalah jalan terbaik.”</p> <p>Aku coba merenungi apa yang pernah dikatakan oleh pimpinan Wisata Hati itu. Memang tidak gampang menerima kenyataan. Tapi kalau aku pikirkan dengan lebih mendalam, diterima atau tidak suatu kejadian buruk, ia sudah terjadi dan kita tidak bisa memutar ulang waktu. Apalagi yang bisa kita lakukan selain mengembalikan semua kejadian kepada Sang Penguasa setiap kejadian itu sendiri? Lalui saja dengan ikhlas. Betapapun beratnya penderitaan dan peliknya sebuah persoalan, pasti ia akan berujung. Dan hal itulah yang coba aku lakukan saat itu.</p> <p>Alhamdulillah, dengan satu keyakinan akan janji-Nya, di antaranya dalam Q.S. Al-Furqan [25] : 68-70.</p> <p>“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina; barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shaleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”</p> <p>Dan seiring berjalannya waktu, cobaan dan ujian hati yang aku alami, perjalanan Ramadhan, hikmah-hikmah yang indah, dan pengalaman yang kudapat semakin membuat hatiku lebih mengerti akan arti kehidupan ini.</p> <p>Bersikap ikhlas dan sabar akan membuat segala kekurangan tidak akan menyesakkan dada lagi. Masa lalu kita adalah sejarah yang tidak bisa kita ubah. Tetapi, jangan sampai kita terkukung oleh masa lalu kita hingga merasa tidak mungkin berubah.</p> <p>Apa yang aku alami di masa lalu adalah satu tamparan pedih. Namun, sesungguhnya di balik itu semua sangat berarti untuk jiwa ini. Disadarkan akan arti cinta sejati. Cinta sebelum menikah adalah cinta semu yang tidak perlu disakralkan dan diagung-agungkan!</p> <p>Innaa lillahi wa innaa ilayhi rooji’uun. Alhamdulillah, Dia masih memberikan hidayah-Nya dengan cara seperti ini.</p> <p>Insya Allah, aku akan segera meyempurnakan separuh agama. Seorang laki-laki shaleh yang akan aku cintai sepenuh hati. Seorang yang mencurahkan ketulusan kasih sayangnya, mau menerima diriku seutuhnya, dan siap hidup berjuang bersama dijalan-Nya dalam suka dan duka.</p> <p>Aku tidak tahu siapa dia. Jika waktunya telah tiba nanti, semuanya akan terang benderang. Anugerah terindah itu pasti akan datang.</p> <p>Sesungguhnya tiada sesuatu yang lebih indah di dunia ini selain jalinan persaudaraan. Aku ingin jalinan persaudaraan di antara kita dan keluarga yang sudah terbangun selama ini tetap ada, terlepas status dari hubungan kita sekarang. Forget it!</p> <p>Aku masih tetap mencintaimu. Tapi cinta sesama saudara seiman. Hanya sebatas itu. Kau tidak usah bersikap antipati terhadapku. Kau tidak usah khawatir. Aku hanya ingin komunikasi di antara kita dan keluarga tetap baik. Aku tetap menjalin komunikasi denganmu bukan berarti aku ingin kondisi hubungan kita seperti dulu lagi. Mohon hal ini untuk dipahami. Wallahu a’lam kalau ternyata Allah mentakdirkanmu sebagai jodohku kelak.</p> <p>Di tulisan ini, aku menggantikan panggilan “Adik” dengan kata ganti “Aku” dan tidak memanggilmu dengan sebutan “Aa” lagi. Semata untuk menjaga hatiku dan hati perempuan yang kau cintai kini.</p> <p>Once again, aku menginginkan hubungan baik kita terjalin lagi, sama seperti hubungan baikku dengan beberapa teman alumni satu kampus kita dulu yang masih tetap terjalin indah. Teman-teman yang pernah aku kenal dan semua orang yang pernah menyakiti dan membenciku. Aku hanya ingin tetap menjalin silaturahim. Bukankah menjaga silaturahim itu salah satu tiket masuk surga?</p> <p>Mohon maaf atas segala salah dan khilaf. Semoga Allah masih terus berkenan memberikan hidayah dan rahmat-Nya. Dan ampunan-Nya kepada kita semua. Amin.</p> <p>Wassalaamu ’alaykum wa rahmatullahi wa barakaatuh!</p> <p>***</p> <p> </p> <p style="text-align: right;">31 Januari 2oo9 o4:47 p.m<br />Ditulis ulang dari kisah nyata yang diceritakan oleh seorang Sahabat dengan seizinya.</p>Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-47060619045350512882009-02-03T19:03:00.001-08:002009-02-03T19:03:40.917-08:00Menulis Tentang Cinta<span style="font-weight: bold;">WarnaIslam.com </span>Selasa, 03 Februari 2009 01:27 <div align="justify"> <p>Mencintai yang tak seharusnya dicintai, what the mean of love is? </p> <p>Kadang tak mengerti akan arti cinta, entah karna kata itu akan cepat sekali memudar, memudar seiring berjalannya waktu, ia bias, datang kapan saja tanpa di undang dan pergi meninggalkan jejak yg sulit untuk di lupakan, datangnya tanpa prediksi, membuatnya tersenyum setiap waktu, kata-kata nya slalu di nanti dan enak untuk diungkap kembali, ia akan selalu terngiang di kepala menjadi bunga-bunga dalam fikirannya. Ia menjadi energi yang tiada dua, penyemangat dalam aktivitas, semua yang dilaluinya menjadi ringan, kekuatan langkahnya menebus semua rintangan. Semua terasa manis dan indah. Mungkin itu cinta! Ketika cinta itu hadir.</p> <p>Lain halnya ketika ia tiba-tiba pergi atau mengharuskan pergi, tiada lagi energi kekuatan itu entah mengapa energi itu menguap begitu saja, ia akan mengurungkan semua ide, gagasan dan membawanya hanya pada renungan kesedihan, mengapa dan kenapa? Itu yang slalu melintas di benaknya. Ia kan membawa sejuta kepahitan, mencoba untuk rela akan sesuatu yg belum ingin ia lepaskan tapi mengharuskan untuk ikhlas menerima kepergian. Mencoba untuk kembali sebelum perasaan itu hadir, meyakinkan diri bahwa semua ini bisa diatasi, semua akan baik-baik saja dan badaipun kan berlalu.</p> <p>Ada cerita antara aku dan Dia, Dia sumber cinta yang tiada batas, kasihNya mengalir deras dan terus menerus, dikala hambaNya memalingkan cintaNya, Dia tak pernah jera untuk terus memberi, dikala hambaNya mengkhianatiNya, Dia tetap mendengarkan keluhan-keluhan kelemahannya dan takkan pernah bosan dengan pengaduannya. Bahkan disaat hambanya menyalahkanNya atas suatu keburukan yang menimpanya, pintu kasih sayangNya dan ampunanNya tetap terbuka seluas penciptaannya.</p> <p>Bahwa cinta itu bagian dari rahmatNya, selayaknya tidak menduakanNya ketika perasaan itu hadir, hingga ketika cinta itu pergi; hambanya tergopoh-gopoh memohon pertolongan kemudahan dan keikhlasan menerima, sifat manusia selalu saja berkeluh kesah pada setiap kesulitan namun sering kali lupa untuk bersyukur ketika diberikan banyak kemudahan.</p> <p>Menulis tentang cinta seakan takkan pernah habis dan takkan mati, apapun yang ditulis tentang kisah cinta selalu menarik perhatian, tag-line 'cinta' menjadi pusat perhatian seluruh jagat ini. Bisa jadi cinta adalah obat dari segala penyakit :D bahkan penulis pun tak mampu menuangkan dalam kata, dibacanya berulangkali tetap saja tidak menambah pembendaharaan kata, mungkin hanya itu yg diketahuinya hingga saat ini, referensinya pun hanya kisah-kisah yg di dengar, bacaan buku, novel, film atau secuil pengalaman yg pernah dialami. Ah…! Bosan bukan? Membacanya?.</p> <p>Mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah karena Allah, bersahabat hanya karena Allah, menjalani kehidupan dan matipun hanya untuk Allah. Lillahir rabbil'aalamiin. <i>Mampukah kita?</i> <b><i>Mencintai sesuatu atau apapun tidak melebihi kecintaan kita terhadap Allah?</i></b> Bahwa Dia tempat kita bergantung dan memohon pertolongan dan tidak ada seorangpun yang sebanding denganNya.</p> <p>"Katakanlah Allah itu satu, Allah itu tempat bergantung (seluruh makhlukNya), Dia tidak beranak maupun di peranakan, dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan Dia Yang Ahad (satu)" Q.S Al-ikhlash</p></div>Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-17991124952268241082009-02-03T19:02:00.001-08:002009-02-03T19:03:00.607-08:00Kebahagiaan<span style="font-weight: bold;">WarnaIslam.com </span>Ahad, 01 Februari 2009 00:56 <div align="justify"> <p>Apa sih definisi bahagia? Apa sih yang membuat kita, manusia, merasa bahagia? Apakah kebahagiaan sejati, atau adakah kebahagiaan semu dan palsu..?</p> <p>Mari kita sama-sama me-<em>list</em> hal-hal yang bisa membuat kita bahagia:</p> <p>Uang yang banyak; rumah besar; kendaraan mewah; memiliki istri yang yang cantik, cerdas dan shalihah bagi seorang pria,-atau tampan, mapan dan sholeh, bagi wanita-; punya anak-anak yang sehat dan tampan-cantik serta baik; punya pekerjaan yang enak; penghasilan yang cukup; tubuh yang sehat; punya teman-rekan kerja yang enak; tetangga yang baik, dst</p> <p>Apakah ada hal yang luput..? Silakan ditambahkan sendiri.</p> <p>Apakah benar bahwa semua hal tersebut diatas bisa menjamin bahwa kita akan merasakan kebahagiaan? Saya rasa tidak, setidaknya tidak 100% bahagia.</p> <h3>Definisi Bahagia</h3> <p>Dalam pandangan saya pribadi, kebahagiaan adalah ketika hati kita merasa tentram.</p> <p>Betapa banyak orang yang akhirnya tertipu, dengan meyakini bahwa semua hal yang kita telah sebutkan diawal bisa membuat bahagia. Sehingga membuat mereka melakukan (hampir) apa saja untuk mendapatkannya. Untuk bisa memiliki uang yang banyak, rumah yang besar, mobil yang mewah, dan pasangan yang menarik!</p> <p>Jika kesemua hal tersebut diraih dengan mempergunakan cara-cara yang tidak sah; tidak digunakan untuk hal-hal yang baik; dan tidak menjadikan orang yang memilikinya menjadi pribadi yang bersyukur, saya rasa hal itu tidak akan membuat bahagia.</p> <h3>Rumus</h3> <p>Sebagai seorang muslim, tujuan tertinggi kita adalah mendapatkan keridhoan Allah SWT,</p> <p><em>Dan orang-orang yang sabar karena <strong>mencari keridaan Tuhannya</strong>, mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (QS. Ar-Ra'd: 22-24)</em></p> <p>Entah bagaimanapun juga keadaan diri kita, jika kita masih bersama Allah, itu sudah lebih dari cukup.</p> <p>Dengan rumusan inilah, kita baru bisa memahami, perkataan Rasulullah SAW ketika bernaung di sebuah kebun, saat hijrah ke Thaif dan dilempari dengan batu-batu sampai berdarah, Rasulullah SAW mengangkat kepala seraya berdoa,</p> <p><em>"Ya, Allah kepada-Mu aku mengadukan kelemahanku kurangnya kesanggupanku, dan kerendahan diriku berhadapan dengan manusia. Wahai Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Engkaulah Pelindung bagi si lemah dan Engkau jualah pelindungku! Kepada siapa diriku hendak Engkau serahkan? Kepada orang jauh yang berwajah suram terhadapku, ataukah kepada musuh yang akan menguasai diriku? Jika Engkau tidak murka kepadaku, maka semua itu tak kuhiraukan, karena sungguh besar nikmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung pada sinar cahaya wajah-Mu, yang menerangi kegelapan dan mendatangkan kebajikan di dunia dan di akherat dari murka-Mu yang hendak Engkau turunkan dan mempersalahkan diriku. Engkau berkenan. Sungguh tiada daya dan kekuatan apa pun selain atas perkenan-Mu.“</em></p> <p>Dengan rumusan itu pula, kita bisa mencerna logika para ulama salaf dahulu kala, yang berkata,</p> <p><em>"Andaikata para raja-raja mengetahui kebahagiaan yang ada pada hati-hati kami, tentu mereka akan merebutnya, meski dengan pedang-pedang mereka"</em></p> <h3>Kebahagiaan Sejati</h3> <p>Dunia ini hanyalah tempat persinggahan sementara. Kehidupan sejati kita adalah pada alam akhirat nanti. Hanya ada dua pilihan di hari akhir, surga atau neraka, tidak ada pilihan yang ketiga selain dua itu saja, surga dengan segala kenikmatannya, atau neraka dengan segala siksaan yang tak terbayangkan.</p> <p><em>Rasulullah Saw bersabda bahwa Allah Swt berfirman: "Aku menyiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang shaleh apa-apa yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan belum pernah terlintas dalam benak manusia. Oleh karena itu bacalah kalau kamu suka ayat: 'Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.' (As-Sajdah: 17)." (Hadits Qudsi, Mutafaq'alaih)</em></p> <h3>Kenyataan</h3> <p>Lalu, apakah kita akan menghiraukan semua materi selama kita hidup..? Kalau saya sih, tidak.</p> <p>Dunia ini diciptakan untuk kita, umat manusia. Maka, sangatlah wajar jika kita menikmatinya, tentunya dengan beberapa catatan,</p> <p>Pertama, bahwa semua itu kita raih melewati cara-cara yang halal. Kedua, bahwa hal itu semua tidak kita pergunakan hanya untuk diri kita sendiri saja, tapi juga ada bagian-bagian yang diperuntukkan bagi orang miskin didalamnya. Ketiga, tanamkan dalam benak kita, bahwa semua materi yang kita dapatkan berasal dari Allah SWT, maka, bersyukurlah kepadaNya.</p> <p><em>Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui. (QS. Al-A'raaf: 32)</em></p> <p><br />Saya ingin menekankan bahwa, inti pesan esai ini adalah agar kita semua (terutama saya pribadi), menyadari bahwa hal utama yang membuat diri bahagia adalah perasaan tentram dalam hati kita, karena Allah selalu bersama kita, karena Ia ridho dengan kondisi kita. Dan kenikmatan sejati adalah kenikmatan yang akan kita akan rasakan di surgaNya kelak, jika kita mampu memasukinya (amin), sementara hal-hal yang lain, adalah kebahagiaan-kebahagiaan semu dan palsu, jika tidak disertai dengan keridhoanNya.</p> <p> </p> <p>---000---</p> <p>Samarinda, 22 Januari 2009<br />Versi bahasa English: <a href="http://genkeis.multiply.com/journal/item/413/Once_Again_About_Happiness">http://genkeis.multiply.com/journal/item/413/Once_Again_About_Happiness</a></p></div>Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-43713802859818836042009-02-03T19:01:00.000-08:002009-02-03T19:02:08.066-08:00Bohong.., Ngga Banget dech<span style="font-weight: bold;">WanaIslam.com </span>Sabtu, 31 Januari 2009 00:11 <p><span>Ngakunya seorang muslim, tapi masih suka berbohong..? Ngga banget deh. Berkata yang ngga benar, memanipulasi realita dengan menyajikan fakta yang berbeda, mengada-adakan sesuatu, dll adalah bentuk-bentuk kebohong.</span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><em>Seorang mukmin mempunyai tabiat atas segala sifat aib kecuali khianat dan dusta. (HR. Al Bazzaar)</em> </p> <p> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;">Berbohong bukanlah tabiat dasar seorang muslim, sifat itu adalah milik orang munafik yang ngga boleh melekat pada diri seorang muslim, </p> <p> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><em>Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tanda-tanda orang munafiq itu tiga; bila berkata ia bohong, bila berjanji ia mengingkari, dan bila dipercaya ia mengkhianati." (Muttafaq Alaihi)</em></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><b>Hukum Dasar Berdusta: Tidak Boleh!</b></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;">Celakanya, terkadang, disadari atau tidak, suka terselip kebohongan dalam perbincangan kita. Bohong-bohong kecil, bercandaan.</p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><em>Rasulullah SAW bersabda: "Celakalah orang yang berbicara, padahal ia bohong, untuk sekedar membuat orang-orang tertawa, celakalah dia, kemudian celakalah dia." (Riwayat Imam Tiga dan sanadnya kuat)</em></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;">Kalau kita mengikuti jejak langkah Rasulullah SAW, maka kita harus bisa memegang teguh sifat jujur ini dalam segala aktivitas kita. Sifat inilah yang membuat Muhammad SAW dijuluki dengan gelar al-Amin (dapat dipercaya).</p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;">Tidakkah kita ingin menjadi seperti beliau..?</p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><em>Abu Hurairah berkata, "Ya Rasulullah, engkau bercanda dengan kami?" Beliau bersabda, "Sesungguhnya aku tak akan mengucapkan sesuatu kecuali itu benar" . (HR. At-Tirmidzy)</em></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><b>Berbohong Memiliki Ancaman yang Serius Lho</b></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><em>Dari Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hendaklah kalian selalu melakukan kebenaran, karena kebenaran akan menuntun kepada kebaikan, dan kebaikan itu menuntun ke surga. Jika seseorang selalu berbuat benar dan bersungguh dengan kebenaran, ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat benar. Jauhkanlah dirimu dari bohong, karena bohong akan menuntun kepada kedurhakaan, dan durhaka itu menuntun ke neraka. Jika seseorang selalu bohong dan bersungguh-sungguh dengan kebohongan, ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat pembohong." (Muttafaq Alaihi)</em></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;">Dan bersikap jujur, juga memiliki ganjaran yang sangat bagus,</p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><em>Aku akan memberikan jaminan sebuah rumah di pinggir surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan sekalipun ia benar, dan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta sekalipun ia bercanda, serta rumah di bagian atas surga bagi orang yang akhlaknya bagus. (HR. Abu Dawud)</em></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;">Maka dari itu, marilah kita selalu mengusahakan berkata jujur dalam segala kondisi, dalam setiap waktu, baik dalam pembicaraaan yang serius maupun dalam perbincangan ringan.</p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><b>Berbohong yang Diperbolehkan</b></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><em>Rasulullah Saw membolehkan dusta dalam tiga perkara, yaitu dalam peperangan, dalam rangka mendamaikan antara orang-orang yang bersengketa dan pembicaraan suami kepada isterinya. (HR. Ahmad) </em></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;">Penjelasan: Bila dikhawatirkan ucapan suami yang benar dapat berakibat buruk, maka suami boleh berdusta kepada isteri untuk memelihara kerukunan.</p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"><b>Penutup</b></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;">Saya paling tidak senang dengan orang yang suka bo'ong, meski untuk bercanda, apalagi untuk hal yang serius. Dan parahnya, beberapa orang menggampangkan berbohong "ringan" sebagai gurauan.</p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;">Kalau menurut saya, ngga ada yang namanya bohong ringan ataupun berat, keduanya sama saja.</p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;">Stay alert!</p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;">Semoga Allah memudahkan kita untuk menjadi seorang yang jujur, dan menjadikan kita mudah sadar/ngeh terhadap kebohongan-kebohongan yang dilakukan.</p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;"> </p> <p style="margin: 0cm 0cm 0pt;">Cepat-cepat beristigfar dan semoga bisa terus istiqomah.</p>Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-51305449361547016262009-02-03T19:00:00.000-08:002009-02-03T19:01:18.202-08:00Gambaran Akhirat<span style="font-weight: bold;">WarnaIslam.com </span> Selasa, 03 Februari 2009 00:03 <div align="justify"> <p>Semua yang ada di dunia ini adalah gambaran kehidupan akhirat. Semuanya diadakan oleh Allah عز و جل tidak sia-sia, selain merupakan nikmat, juga merupakan gambaran yang akan kita temui diakhirat nanti. Terik matahari yang kita rasakan disiang bolong adalah gambaran dimana kita akan merasakan teriknya disaat kita berada di padang mahsyar, matahari tepat dekat diatas kepala kita. Jika didunia keringat yang keluar dari tubuh kita tidak lebih dari besar jagung dan banyaknya tidak lebih dari segelas air. Kalau dipadang mahsyar ada yang tenggelam dengan keringatnya.</p> <p>Sakit yang kita rasakan di dunia, ada jedahnya, ada masa sembuhnya, ada obat yang dicari sebagai penawar penyakit yang dirasa dan adapula yang menjenguk dan menghibur. Kalau diakhirat, jika kita termasuk orang yang merasakan sakit di sana, maka tidak ada jedah, tidak ada obat penawar, tidak ada orang yang menjenguk, tidak ada penghibur di sana. Hanya ada bentakan, hanya ada pedih bertambah pedih. Kulit yang membungkus tubuh kita akan menjadi masak oleh api yang bergejolak, dan berganti baru lagi, dan menjadi masak lagi dan begitu seterusnya.</p> <p>Jika di dunia kita merasa terpuaskan dengan air yang diteguk setelah dahaga yang menerpa, dan kita merasa itulah nikmat yang yang besar waktu itu. Diakhirat, jika kita termasuk orang yang meminum dari telaga kautsar Muhammad Nabi akhir zaman maka kita tidak akan merasa dahaga setelah itu. Berbeda dengan air di dunia, pasti kita merasa dahaga setelah kita kecapean bekerja walaupun sebelumnya kita telah meminum air berkali kali.</p> <p>Semua kita pasti telah melihat pohon kelapa hibrida, pohon yang biasanya bisa mencapai 60 meter(kira kira) bisa menjadi ukuran dua meter(kira kira juga), nah bayangkan pohon disurga yang buahnya mudah dijangkau oleh orang yang memetiknya, tak perlu manjat, tak perlu susah- susah cari tangga agar mudah menggapainya.</p> <p>Jika ada obat yang ditawarkan atau terapi untuk memperlama dalam berhubungan sex maka kita tergerak ingin membelinya walau harus mengeluarkan kocek kita dengan tidak sedikit. Semanjur- manjur terapi tetap pasti akan berujung kelemahan, dan ketidak berdayaan, alias loyo. Atau jika memang bisa tetap kuat, tapi tidak menjamin kepuasan pasangan kita. Kenyataan di surga berbeda dengan didunia, di surga kita memiliki kekuatan seratus laki-laki, dan pasangan kitapun memiliki kekuatan yang serupa, makin lama berhubungan dengan pasangan disurga maka makin enak rasanya dan makin kuat kita dibuatnya. Dan pasangan kita juga menikmati alunan gaya kita. Tidak ada kata kata bosan. Dan terjamin selalu keperawanan pasangan di surga.</p> <p>Masih banyak lagi kenyataan didunia yang kita lihat adalah merupakan gambaran kenikmatan atau kesukaran diakhirat kelak. Haruslah kita, dengan gambaran gambaran itu dapat mengambil pelajaran dan menjadi insaf hingga menjadi orang yang baik di dunia dan di akhirat. Dan tentunya apa yang kita dapati di dunia tidaklah sebanding dengan yang akan kita peroleh diakhirat. Sakit, terbakar, tertawa, pisang, susu, arak, wanita, keperawanan, dan lain lainnya, tidaklah sama hakekatnya antara yang ada di dunia dan di akhirat kelak.</p></div>Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-31616200976619738582009-02-03T18:59:00.001-08:002009-02-03T19:00:10.970-08:00Saat Hati Berbisik<span style="font-weight: bold;">WarnaIslam.com </span>Senin, 02 Februari 2009 20:28 <div align="justify"> <p><em>Tiada yang lebih mulia selain perkataan baik, yang maksudnya baik, prosesnya baik dan hasilnya baik. Namun, jarang ada kesempurnaan seperti itu, yang ada adalah kita harus memilih, apakah menjadi baik, setengah baik atau justru tidak baik. Tentu barometernya adalah kebaikan universal.</em></p> <p>Pernahkah anda sesekali merenungi apa yang sudah anda lakukan dan capai dalam hidup? jika belum, ini saat yang tepat untuk memulai itu dan melakukannya sesering anda bisa. Kenapa saya menganjurkan demikian, pertama itu sebagai bahan evaluasi, jangan-jangan apa yang sudah kita lakukan selama ini bukanlah hal yang sebenarnya kita inginkan dalam hidup. Kedua, jika memang itu sudah sesuai dengan keinginan kita, tentunya kita bisa jadikan sebagai senjata tambahan untuk terus maju dan terus meningkatkan kualitas hidup yang kita inginkan.</p> <p>Saya mempercayai, bahwa dalam cerita setiap orang selalu ada titik yang bisa jadi itu menjadi langkah awal untuk maju atau bisa disebut "revolusi" dan dalam hidup saya pernah mengalaminya, hingga saat ini selama dua kali. saya cukup cerita yang pertama yaitu, ketika saya duduk di bangku sekolah kelas dua aliyah, waktu itu saya sejak kecil mempelajari pelajaran agama dan juga ilmu-ilmu pendukungnya seperti nahwu, sharaf dan lain-lain. Dan, meskipun saya waktu itu belajar di pesantren tetapi jujur, di kelas satu saya tidak mampu menggunakan semua yang saya pelajari. Anehnya, sewaktu saya naik ke kelas dua, semua kemampuan itu tiba-tiba menjadi muncul dan tanpa belajar tiba-tiba saya memahami semuanya dengan begitu jelas.</p> <p><strong>Saat Hati Berbisik</strong></p> <p>Pernahkah anda mendengar bisikan yang keluar dari hati anda? bisikan yang senantiasa mengawal hari-hari kita, yang menunjuki mana yang benar dan mana yang salah. Kenapa saya mempercayai hal ini, tentu sebagai seorang muslim saya mempercayai bahwa hati adalah cermin yang mampu memantulkan cahaya-cahaya kebaikan dan bila ada keburukan yang menghampiri maka ia akan terkotori dan bergetar memberikan tanda bahwa ada kotoran yang menempel. Karena itu pula, setiap orang yang masih memiliki hati yang bersih, setiap kali hendak melakukan dosa tentu akan bergetar dan merasa tidak nyaman. Itu adalah salah satu bekal penanda kebenaran yang diberikan tuhan kepada manusia.</p> <p><em>Namun, ternyata bisikan hati tidak sesederhana itu. Seringkali ia juga dapat menjadi penentu keputusan kita dalam masalah-masalah besar yang kadang-kadang otak atau rasio tidak mampu memutuskan</em>.</p> <p>Dalam tulisan sebelumnya, saya menyatakan bahwa ada empat perangkat kebenaran yaitu instink, indera, akal dan terakhir wahyu. Nah, hati ini masuk di bagian wahyu, karena yang pertama kali memahami wahyu adalah hati kemudian dikuatkan oleh rasio dan indera, dan terkadang instink. Inti dari tulisan ini adalah, jangan pernah melenyapkan wahyu dari hidup anda, sebab, bagaimanapun kita masih membutuhkan wahyu.</p></div>Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-86665335106734824502009-02-03T18:58:00.000-08:002009-02-03T18:59:24.756-08:00Pokoknya Haram !!!<span style="font-weight: bold;">WarnaIslam.com </span>Selasa, 03 Februari 2009 08:51 <p><strong>Judul diatas setidaknya mengingatkan kita, ketika seorang anak dihardik orang tua karena dijilat atau digigit Anjing. "Anjing itu haram, kamu harus, membersihkan dengan tanah lalu bilas dengan air,"demikian bunyi hardik tersebut. Tapi anak tersebut justru balik bertanya, "kenapa dijilat anjing haram ? ucap anak penasaran.</strong></p> Lalu dengan tenangnya bapak menjawab, karena anjing termasuk hewan buas yang memiliki kuku yang tajam dan air liurnya itu banyak mengidap virus penyakit menular. Namun belum puas dengan jawaban, si anak bertanya kembali, ”kenapa harus dibersihkan tanah segala pak ?,”ucapnya lugu<br /><br />Bapak menjawab kembali, ”Jika kita gosok dan bersihkan dengan tanah Insya Allah, air liurnya akan hilang tapi jangan lupa bilas dengan air dan sabun yang bersih,”ucapnya perlahan. Si anak semakin penasaran, kenapa pake air bersih.? Kucing juga ya pak ? Haram itu apa ? Kenapa haram ?. Semula bapak tersebut tenang. Tapi semakin lama Ia merasa kesal juga, lalu dengan singkat ia menjawab,.”Pokoknya Anjing itu haram,”pungkasnya. Dan anak tersebut tersudut dan diam membisu.<br /><br />Gambaran cerita diatas mengingatkan kita pada fatwa MUI tentang haram golput dan rokok yang bernilai kontroversi di banyak kalangan. Seingat kita istilah haram itu adalah ketika dijalankan mendapatkan dosa ketika ditinggalkan mendapat pahala. Haram golput misalnya, jika itu untuk kemaslahatan umat dan dipergunakan untuk mencari sosok pemimpin yang terbaik diantara yang baik. Pastinya semua masyarakat akan tenang dan bahagia. Tapi jika.... ???!!!<br /><br />Namun yang miris ketika MUI meluncurkan fatwa haram merokok. Nah yang ini yang menurutnya saya sangat menarik. Banyak peneliti kerap mengatakan bahan rokok itu terdapat racun yang mematikan. Para peneliti juga menyinggung prosentase kematian disebabkan rokok lebih tinggi dibandingkan karena perang dan kecelakaan lalulintas. Sedangkan para ulama mengatakan merokok banyak mudarat daripada untungnya.<br /><br />Dalam Alguran dikatakan, “Dihalalkan atas mereka apa-apa yang baik, dan diharamkan atas mereka apa-apa yang buruk (kotoran).” (al-A’raf: 157).<br /><br />Nah, disini kita percaya jika merokok itu sangat diharamkan bukan makruh. Namun kenapa fatwa MUI yang jelas-jelas mengatakan haram, tapi anehnya dibatasi oleh segmen tertentu (tidak boleh untuk wanita hamil, anak-anak, ditempat umum). Ini yang aneh, sudah jelas-jelas haram kok dikreteriakan. Bukankah istilah haram itu adalah haram. Jadi jika merujuk pada sekedar fatwa sama saja dengan cerita diatas, yaitu seorang anak yang menanyakan tentang haramnya ketika digigit anjing.<br /><br />Semoga MUI bukan mengambil bagian dari sebuah pesan singkat partai atau tokoh tertentu. MUI adalah sekumpulan berbagai ulama (orang Soleh) yang selalu memberikan terbaik bagai kemaslahatan umat. Wahualam Bishawab,.Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-55791153964854208512009-02-03T18:56:00.002-08:002009-02-03T18:58:24.068-08:00Mati Syahid di Atas Tempat Tidur<span style="font-weight: bold;">WarnaIslam.com</span> Ahad, 25 Januari 2009 13:30 <div align="justify"> <p dir="rtl"><span style="font-size:130%;">قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : "مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ صَادِقًا بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ".</span></p> <p>Rasulullah SAW bersabda : <i>"Barang siapa yang berdoa kepada Allah dengan benar untuk mendapatkan mati syahid, maka Allah akan menyampaikannya kedudukan para syuhada walau pun dia mati di atas tempat tidur".</i> (H.R. Muslim)</p> <p>Kata syahadah dalam Bahasa Arab memiliki banyak makna, diantara maknanya adalah mati syahid di jalan Allah, dan inilah yang dimaksud dari hadits di atas.</p> <p>Dalam hadits ini dijelaskan bahwa apabila kita memohon kepada Allah SWT agar diberikan kemuliaan berupa mati syahid, maka kita akan diberikan pahala seperti orang yang mati syahid walaupun pada akhirnya kita tidak mati di medan tempur melainkan mati di atas tempat tidur. Seperti halnya Khalid bin Walid RA sahabat yang terkenal gagah berani dan dalam hampir setiap pertempuran yang dia alami dan dia pimpin baik sebelum dia masuk Islam atau pun setelah masuk Islam kemenangan selalu diraihnya. Namun di akhir hayatnya Khalid menderita sakit lalu meninggal di atas tempat tidurnya.</p> <p>Dalam hadits ini juga terdapat anjuran untuk selalu berazam atau berniat melakukan kebaikan diantaranya adalah memohon kepada Allah agar kita bisa mati di jalan Allah SWT, mati dalam peperangan membela agama-Nya. Berarti jalan menuju mati syahid di jalan Allah SWT adalah berjihad di jalan-Nya agar kalimat-Nya menjadi yang paling tinggi dan agama hanya untuk Allah SWT semata, serta mengeluarkan manusia dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam yang terang benderang, menyebarkan agama Islam, menegakkan keadilan, menolak kazaliman dan kerusakan, menjaga kaum muslimin serta menghancurkan musuh dan menolak segala tipu daya mereka.</p> <p>Pernahkah terlintas dalam benak kita untuk bisa berperang, berjihad dalam arti mengangkat senjata dalam rangka mempertahankan akidah, memelihara agama yang mulia ini serta meninggikan kalimat Allah SWT, meninggikan kalimat tauhid, <i>tidak ada ilah selain Allah SWT</i>.?</p> <p>Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda :</p> <p dir="rtl"><span style="font-size:130%;">مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ وَلَمْ يُحَدِّثْ بِهِ نَفْسَهُ مَاتَ عَلَى شُعْبَةٍ مِنْ نِفَاقٍ</span></p> <p><em> “Barang siapa yang mati dan belum berperang dan tidak terlintas dalam dirinya untuk berperang, maka dia mati dalam prilaku orang munafik”.(H.R. Muslim)</em></p> <p>Adakah dalam diri kita niat atau keinginan untuk mendapatkan mati syahid di jalan-Nya?, atau jiwa kita ini takut akan kematian dan lebih suka kepada dunia dengan segala kegemerlapannya? Sehingga tidak terbersit sedikitpun untuk memiliki cita-cita berjihad dan kemudian akan mendapatkan mati syahid (syahadah).</p> <p>Orang-Orang kafir, terutama kaum Yahudi dalam memerangi kaum Muslimin dengan potensi dan persenjataan sangat canggih dan paling mutakhir serta jumlah personilnya yang sangat banyak namun mereka tidak akan mampu menghadapi ketegaran dan semangat membaja kaum Muslimin yang mempertahankan akidahnya. Kaum Muslimin, ketika berjihad mereka mencari mati, mencari syahadah (mati syahid), sehingga mereka pun menjadi tidak takut mati.</p> <div><b>Membekali Para Mujahidin</b></div> <p>Sebenarnya bagi orang yang belum mampu atau belum memiliki kesempatan untuk berangkat ke medan jihad, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang berjihad, yaitu dengan membekali atau membantu orang yang sedang berperang di jalan Allah SWT atau biasa disebut Mujahidin adalah termasuk ikut berjihad.</p> <p>Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda: <i>"Barangsiapa yang membekali seorang yang berperang di jalan Allah maka sungguh ia telah ikut berperang…”. (H.R. Bukhari dan Muslim)</i></p> <div><i> </i></div> <p>Saat ini ada beberapa bumi jihad yang masih terus berlangsung antara para Mujahidin melawan para teroris dan para penjajah serta para agresor. Di palestina misalnya, khususnya di Jalur Gaza. Setelah dibombardir selama 22 hari mereka membutuhkan banyak bantuan mulai dari makanan, pakaian sampai pada berbagai macam persenjataan untuk melindungi bumi palestina yang sampai saat ini masih di jajah dan diduduki oleh zionisl Israel. Bahkan selama ini banyak upaya makar yang dilakukan orang-orang kafir dan para sekutunya dalam menghentikan pasokan senjata agar kaum Muslimin menjadi lemah dan tidak dapat melakukan perlawanan.</p> <p><b>Derajat dan Kedudukan Para Mujahidin di Surga</b></p> <p>Abu Hurairah RA berkata : Rasulullah SAW bersabda: <i>" … sesungguhnya di dalam surga terdapat seratus tingkat yang disediakan bagi orang-orang yang berjihad di jalan Allah, jarak antara tingkat yang satu dengan yang lain sama seperti jarak antara langit dan bumi, jikalau kalian meminta surga maka mintalah surga firdaus karena dia marupakan surga yang berada paling utama dan yang paling tinggi, di atasnya terdapat 'arsy Allah dan darinya mengalir sungai-sungai surga"</i> (H.R. Bukhari).</p> <div><b>Keutamaan Mati Syahid di Jalan Allah :</b></div> <p>Anas RA meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda : <i>"Tiada seorangpun yang telah masuk surga lalu ingin kembali ke dunia untuk memperoleh sesuatu yang ada di dalamnya kecuali orang yang mati syahid (syuhada). Dia berharap untuk kembali ke dunia sehingga terbunuh kembali (sebagai syahid) sebanyak sepuluh kali, karena apa yang didapatkannya dari kemuliaan (bagi para syuhada)."</i> (H.R Bukhari dan Muslim)</p> <p>para syuhada diberikan enam kemuliaan sebagaimana sabda Rasulullah SAW : <i>"Sesungguhnya para syuhada mendapatkan enam kemuliaan di sisi Allah : Allah akan mengampuninya pada waktu darahnya keluar pertama kali dari tubuhnya, diperlihatkan untuknya tempat duduknya di surga, diberi hiasan dengan perhiasan iman, dinikahkan dengan tujupuluh dua orang bidadari dari surga, diselamatkan dari siksa kubur, mendapatkan keamanan dari ketakutan yang sangat besar (kegoncangan di padang mahsyar), dipakaikan baginya mahkota kerendahan hati yang sebutir mutiaranya lebih baik dari dunia seisinya, dan diperbolehkan baginya untuk memberikan syafaat bagi tujuhpuluh orang kerabatnya." </i>(HR. Tirmidzi)</p> <p><b>Orang Yang Tergolong Mati Syahid di Jalan Allah</b></p> <p>Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : "<i>Orang yang teramasuk mati syahid terbagi dalam lima golongan, yaitu Orang yang meninggal terkena wabah penyakit tha'un, orang yang mati karena sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa benda berat, dan orang yang mati karena perang di jalan Allah." (H.R Bukhari dan Muslim)</i></p> <p>Dalam hadits lain disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : "<i>Orang yang teramasuk mati syahid selain yang terbunuh di jalan Allah ada tujuh: </i> <i> Orang yang meninggal terkena wabah penyakit tha'un termasuk syahid, orang yang mati karena sakit perut termasuk syahid, orang yang mati tenggelam termasuk syahid, orang yang mati karena tertimpa benda berat termasuk syahid, orang yang mati karena luka (pada bagian dalam tubuh) di daerah sekitar pinggang termasuk syahid, orang yang mati terbakar termasuk syahid, dan wanita yang meninggal karena melahirkan termasuk syahid." (HR. Abu Dawud dan Nasa'i)</i></p> <p>Sa'id bin Zaid RA berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : "<i>Barangsiapa yang terbunuh karena membela hartanya maka dia syahid, siapa yang terbunuh karena membela agamanya termasuk syahid, siapa yang mati terbunuh karena membela dirinya termasuk syahid, orang yang terbunuh membela keluarganya termasuk syahid." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).</i></p> <p>Namun mati syahid yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang terbunuh di jalan Allah. Sabagaimana firman Allah (Q.S. Ali Imran/3 :168-170)</p> <p>Dalam ayat ini jelas sekali bahwa yang dimaksud dengan syahadah (mati syahid) adalah meraka yang telah berperang di jalan Allah SWT, yaitu untuk menegakkan agama-Nya. Dia berperang bukan untuk mendapatkan harta rapasan perang (ghanimah) atau untuk kepentingan diri dan kelompoknya. Dia berperang hanya untuk meninggikan kalimat Allah SWT.</p> <p>Seseorang pernah mendatangi Rasulullah SAW lalu dia berkata : <i>“Seorang laki-laki berperang untuk mendapatkan harta rampasan perang (ghanimah), yang lainnya berperang agar terkenal dan yang satunya lagi berperang agar dikatakan sebagai pemberani, siapakah diantara mereka yang berperang di jalan Allah?”</i>. Maka Rasulullah SAW menjawab : <i>“Barang siapa yang berperang agar kalimat Allah menjadi paling tinggi maka dialah yang telah berperang di jalan Allah”.(H.R. Bukhari)</i></p> <p>Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata : <i>“Apabila kamu berperang demi mempertahankan negerimu karena dia adalah negeri Islam dan kamu ingin melindunginya lantaran dia negeri Islam, maka inilah yang debut dengan perang di jalan Allah. Karena kamu berperang agar kalimat Allah menjadi tinggi lagi mulia”.</i></p> <p>Pernahkanh kita melantunkan kalimat <i>Al-mautu fi sabilillah asma amanina</i>, mati di jalan Allah adalah cita-cita kami tertinggi?.</p> <p>Al-Imam Al-Syahid Hasan Al-Banna, pendiri Jamaah Al-Ikhwan Al-Muslimun (IM) di Mesir dalam Majmu’ah Al-Rasail menyebutkan dalam pembahasan doa-doa ma’tsurat, sebelum menutup doanya mengajarkan kepada para anggotanya agar membaca doa rabithah yang diantara isinya dalah permohonan kepada Allah SWT agar bisa mati di jalan Allah. Sehingga banyak para aktifis dakwah membaca doa rabithah ini setelah membaca dzikir dan doa ma’tsurat yang Al-Syahid susun.</p> <p>Semoga kita diberikan kemuliaan mendapatkan syahadah (mati syahid), dan semoga saudara-saudara kaum Muslimin kita khususnya di Jalur Gaza yang menjadi korban kebiadaban tentara teroris Israel dicatat oleh Allah SWT sebagai para syuhada. <i>Amien ya Rabbal ‘alamien</i></p> <p><i>Wallahu a’lam bishshsawab</i></p> <p>(Tulisan ini juga bisa dibaca di <a href="http://www.taufikhamim.com/">www.taufikhamim.com</a>)</p></div>Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-76996020899507911822009-02-03T18:56:00.001-08:002009-02-03T18:56:32.404-08:00Ketika Yahudi Bersembunyi di Balik Batu dan Pohon<span style="font-weight: bold;">WarnaIslam.com</span> <h5>Jumat, 02 Januari 2009 06:25</h5> <div align="justify"> <p dir="rtl"><span style="font-size:130%;">عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : "لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُوْنَ الْيَهُوْدَ فَيَقْتُلُهُمُ الْمُسْلِمُوْنَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِىُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوِ الشَّجَرُ : "يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللهِ هَذَا يَهُودِىٌّ خَلْفِيْ فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ"، إِلاَّ الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ".</span></p> <p>Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : <i>“Hari Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi lalu kaum Muslimin membunuh mereka. Sehingga orang yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Maka batu atau pun pohon itu berkata : “Wahai Muslim, Wahai Hamba Allah.. ini ada seorang Yahudi bersembunyi di belakangku, kemarilah bunuhlah dia!. Kecuali pohon gharqad, karena pohon tersebut diantara pohon-pohon (yang ditanam) orang-orang Yahudi”.</i> (H.R. Muslim)</p> <p>Saat menulis artikel ini, penulis tak dapat menahan air mata yang terus mengalir membasahi pipi setelah sebelumnya menyaksikan – walau pun tidak secara langsung – saudara-saudara kita kaum Muslimin di Gaza, Palestina yang telah dibantai oleh para penjahat perang, penjajah zionis Yahudi, Israel - laknat Allah SWT senantiasa untuk mereka-.</p> <p>Hadits yang kita sebutkan di atas adalah hadits shahih yang telah diriwayatkan oleh Imam Muslim. Namun bukan berarti membuat kita untuk berpangku tangan, duduk sambil menunggu saatnya pohon dan batu memberikan kabar kepada Kaum Muslimin yang sedang berjihad di Palestina, bumi jihad yang sampai saat ini menjadi pemandangan yang mengerikan dan menyedihkan : "<i>wahai Muslim, wahai hamba Allah, ini yahudi dibelakangku, bunuhlah dia!</i>". </p> <p>Seharusnya orang-orang yahudi sekarang mengingat-ingat lagi masa lalunya, dimana semua agama dan bangsa dunia ini menolak keberadaan mereka. Mereka seharusnya mengingat baik-baik bahwa hanya Islam agama yang dapat menerima dan melindungi hak-hak mereka. Karena dalam Islam agama Yahudi adalah salah satu agama samawi yang dalam Al-Quran disebut sebagai Ahlul Kitab, yaitu Yahudi dan Nasrani. Namun kenapa sampai detik ini mereka terus membantai kaum Muslimin. Bagaimana mereka membantai pemeluk agama yang pernah melindungi dan memberikan tempat yang aman kepada mereka?.</p> <div><b> </b></div> <h3><b>Perjuangan Akidah</b></h3> <p>Genderang perang telah ditabuhkan oleh orang-orang Yahudi sejak mereka merampas bumi Palestina dan mengusir penduduknya dari rumah dan tempat mereka. Mereka, orang-orang Yahudi telah menodai kehormatan kaum Muslimin dan kehormatan Al-Masjid Al-Aqsha.</p> <p>Kita sebagai umat Rasulullah SAW harus meyakini bahwa peperangan yang telah diisyaratkan dalam hadits di atas tidak akan pernah diragukan lagi. Sebelum kiamat terjadi kaum Muslimin akan menguasai dan mengalahkan mereka. Dalam pertempuran inilah nanti kaum Muslimin akan memerangi orang-orang Yahudi dan membunuh mereka.</p> <p>Namun yang harus kita fahami bahwa peperangan yang akan terjadi antara kaum Muslimin dan orang-orang Yahudi bukanlah peperangan antara Negara yahudi dengan Negara arab atau karena dilatarbelakangi oleh nasionalisme masing-masing penduduk kedua Negara tersebut, melaikan peperangan akidah.</p> <p>Orang-Orang Yahudi itu pun memerangi kaum Muslimin dengan potensi dan kekuatan apa saja yang mereka miliki, mereka memiliki persenjataan sangat canggih yang tidak dimiliki oleh Negara lain. Namu mereka tidak akan mampu menghadapi ketegaran dan semangat membaja kaum Muslimin yang mempertahankan akidahnya. Kaum Muslimin, ketika berjihad mereka mencari mati, mencari syahadah (mati syahid), sehingga mereka pun menjadi tidak takut mati. </p> <p>Sebaliknya dengan orang-orang kafir semisal yahudi, zionis Israel – laknat Allah atas mereka - mereka berperang untuk mendapatkan penghidupan dan kehidupan. Maka mereka pun takut akan kematian.</p> <div><b> </b></div> <h3><b>Batu dan Pohon Kelak Akan Menyeru</b></h3> <p>Dengan mengikuti perkembangan yang terjadi di Gaza. Palestina, dan melihat ulah para Zionis-Yahudi yang dengan bangganya mereka membantai saudara-saudara kita kaum Muslimin di sana, terasa makin dekat saja janji Allah SWT melalui lisan Rasulullah SAW bahwa : <i>“Kiamat tidak akan terjadi sebelum kaum Muslimin memerangi orang-orang Yahudi lalu kaum Muslimin membunuh mereka. Sehingga orang yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Maka batu atau pun pohon itu berkata : “Wahai Muslim, Wahai Hamba Allah.. ini ada seorang Yahudi bersembunyi di belakangku, kemarilah bunuhlah dia!. Kecuali pohon gharqad, karena pohon tersebut diantara pohon-pohon (yang ditanam) orang-orang Yahudi”.</i></p> <p>Hadits ini memberikan kabar gembira kepada kaum Muslimin akan datangnya kemenangan yang akan diperoleh oleh Umat Islam saat kaum Muslimin memerangi orang-orang Yahudi. Allah SWT memberikan bantuan kepada kaum Muslimin, dengan takdir-Nya pohon dan batu nanti akan menyeru, berbicara memberikan kabar bahwa ada orang yahudi yang bersembunyi di balik batu dan pohon tersebut dengan seruan : <i>“Wahai Muslim…wahai Hamba Allah..</i><i> ini ada seorang Yahudi bersembunyi di belakangku, kemarilah bunuhlah dia!</i><i>”</i><i>.</i></p> <p>Dalam hadits ini batu dan pohon menyeru dengan seruan <i>“Wahai Muslim..wahai hamba Allah, </i>bukan <i>“wahai orang Arab…wahai orang Palestina, wahai orang Siria..wahai orang Yordan…wahai orang irak</i> dan lain sebaginya. Kalau kaum muslimin berperang melawan orang-orang Yahudi di bawah panji-panji penghambaan hanya kepada Allah, di bawah panji-panji Islam maka sebenarnya kaum Muslimin sendang menantikan suatu kemenangan besar, dan juga kita berharap agar apa saja yang kita miliki bisa digunakan sebagai senjata mematikan untuk menghadapi zionis Israel biadab.</p> <p>Maafkan kami, kami belum mampu berbuat banyak untuk membantu kalian di bumi jihad yang bersimbah kasturi surga yang segar nan wangi semerbak…semoga Allah SWT memaafkan kami dan menerima syahadah (mati syahid) kalian…<i>.</i></p> <p><i>Ya Allah…tolonglah saudara-saudara kami, hamba-hambamu di Palestina dan negeri-negeri Islam lainya yang sedang teraniaya, berikan mereka ketabahan dan kemenangan. Hancurkan musuh-musuh mereka dengan sehancur-hancurnya</i></p> <p><i>Ya Allah ya Tuhan kami, Muliakanlah Islam dan Kaum Muslimin, Hancurkan dan hinakan orang-orang Yahudi, kafir dan musyrik, musuh-Mu dan musuh agama-Mu…</i></p> <p><i>Ya Allah perbaiki dan rukunkanlah semua Pemimpin Umat Islam dan Kaum Muslimin, khususnya para pemimpin Arab yang masih terjebak dalam skenario jahat orang-orang kafir, tinggikanlah kalimat-Mu sampai hari kiamat…</i><i>Amien Ya Rabbal Mustadh’afien wa ya Mujibassa’ilien</i></p> <div><i>Hasbunallahu wa ni’mal Wakil ni’mal Maula wa ni’man Nashir</i></div> <div> </div> <div>(Tulisan ini juga bisa dibaca di <a href="http://www.taufikhamim.com/">www.taufikhamim.com</a>)</div></div>Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084194418391732537.post-20672498480374138582009-02-03T18:52:00.000-08:002009-02-03T18:53:35.829-08:00Memohon Kepada Allah Agar Mati Syahid<span style="font-weight: bold;">Eramuslim.com </span><span class="tanggal">Sabtu, 24/01/2009 19:05 WIB</span> <a style="background: transparent url(/img/icon/print.gif) no-repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; padding-left: 20px;" href="javascript:print();"></a><a style="background: transparent url(/img/icon/rss.gif) no-repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; padding-left: 20px;" href="http://www.eramuslim.com/suara-langit/ringan-berbobot/rss"></a> <p class="MsoNormal"><img alt="" src="http://farm4.static.flickr.com/3379/3176177743_1a517483c7_m.jpg" align="left" border="2" />Islam merupakan ajaran yang tidak saja mengatur urusan kehidupan manusia di dalam kehidupannya di dunia. Islam mengatur kehidupan seseorang hingga persiapannya menuju alam berikutnya, yaitu Akhirat. Bahkan Islam menganjurkan setiap Muslim agar mengupayakan bentuk kematian yang paling mulia, yaitu mati syahid. Mati syahid secara umum berarti mati dalam perjuangan menegakkan agama Allah sebagai akibat pembunuhan oleh fihak musuh, yaitu kaum kuffar di medan perang.</p> <p class="MsoNormal"> </p> <p class="MsoNormal">Namun selain itu, Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> juga menyebutkan beberapa bentuk kematian yang bisa mengantarkan seseorang kepada derajat mati sebagai syuhada. Misalnya orang yang meninggal karena tenggelam atau saat sedang mempertahankan hartanya yang dirampas para perampok atau mati karena terkena wabah atau seorang wanita yang sedang berjuang melahirkan bayinya. </p> <p class="MsoNormal"> </p> <p class="MsoNormal">Di antara kisah menarik soal mati syahid ialah pengalaman Umar bin Khattab<i> radhiyallahu ’anhu</i>. Ketika Khalifah Umar <i>radhiyallahu ’anhu </i>sedang wukuf di Arafah ia membaca doa sebagai berikut: </p> <p class="MsoNormal" dir="rtl"> </p> <p class="ArabCenter"> اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ شَهَادَةً فِي سَبِيلِكَ وَوَفَاةً بِبَلَدِ رَسُولِكَ</p> <p class="MsoNormal"><i> </i></p> <p class="MsoNormal"><i> “Ya Allah aku mohon mati syahid di jalanMu dan wafat di negeri RasulMu (Madinah)” (HR Malik 878)</i></p> <p class="MsoNormal"><i> </i></p> <p class="MsoNormal">Sepulangnya beliau dari menunaikan ibadah Haji beliau menceritakan soal doanya kepada salah seorang sahabat di Madinah. Maka sahabat tersebut berkomentar: <i>“Wahai Khalifah, jika engkau berharap mati syahid maka tidak mungkin di sini. Pergilah keluar untuk berjihad, niscaya engkau bakal menemuinya.” </i></p> <p class="MsoNormal"><i> </i></p> <p class="MsoNormal">Dengan ringan Umar <i>radhiyallahu ’anhu </i>menjawab: <i>”Aku telah mengajukannya kepada Allah. Terserah Allah.”</i></p> <p class="MsoNormal"><i> </i></p> <p class="MsoNormal"><img alt="" src="http://farm1.static.flickr.com/204/507540561_089699c41f_m.jpg" align="left" border="2" />Keesokan paginya, saat Umar<i> radhiyallahu ’anhu </i> mengimami sholat Subuh di masjid, tiba-tiba dalam kegelapan waktu pagi itu seorang pengkhianat Majusi bernama Abu Lu’lu’ah menghunuskan kerisnya ke tubuh mulia sang Khalifah yang menyebabkan beliau mendapat tiga tusukan dalam dan tubuhnyapun rubuh di samping mihrab. Abdurrahman bin Auf <i>radhiyallahu ’anhu </i>segera menggantikan posisi Imam sholat melanjutkan hingga selesai sambil menangis sesunggukan mengkhawatirkan nasib Umar<i> radhiyallahu ’anhu</i>.</p> <p class="MsoNormal"> </p> <p class="MsoNormal">Maka tidak lama sesudah itu Umarpun menghembuskan nafas terakhir. Beliau syahid di jalan Allah. Beliau wafat dalam keadaan sedang memimpin sholat kaum Muslimin. <i>Subhanallah...!!!</i> </p> <p class="MsoNormal"> </p> <p class="MsoNormal">Berdasarkan riwayat ini, kita dapat menyimpulkan bahwa mengharapkan mati syahid di jalan Allah merupakan suatu perbuatan yang dianjurkan dalam Islam. Bahkan ia merupakan kejadian yang dinanti-nantikan sehingga dituangkan dalam bentuk doa oleh para pendahulu kita. </p> <p class="MsoNormal"><img alt="" src="http://farm1.static.flickr.com/175/462630213_bfbcecdcbe_m.jpg" align="left" border="2" width="150" height="198" />Asy-Syahid Abdul Aziz Ar-Rantisi, misalnya. Ia merupakan salah seorang pemimpin Hamas di Gaza, Palestina. Hanya beberapa waktu sebelum beliau wafat dalam sebuah wawancara beliau berkata: <i>”Setiap orang pasti menemui kematian. Kematian bisa datang dalam aneka bentuk. Andai aku boleh memilih, aku berharap mati syahid di jalan Allah dalam bentuk dirudal oleh helikopter Apache pasukan Yahudi Zionis Israel.” </i>Beberapa waktu kemudian beliau benar-benar dirudal pasukan Zionis oleh helikopter Apache sebagaimana yang ia sendiri cita-citakan. Abdul Aziz Rantisi menemui mati syahid di jalan Allah. <i>Subhanallah..!!</i></p> <p class="MsoNormal"><i> </i></p> <p class="MsoNormal">Saudaraku, marilah kita tanamkan dalam diri kerinduan untuk mati syahid di jalan Allah. Sebab itu merupakan bentuk kematian yang paling mulia. Marilah kita awali dengan membiasakan diri sering-sering berdoa kepada Allah untuk meraih mati syahid di jalanNya. Setiap orang pasti mengalami kematian. Marilah kita memohon kepada Allah agar ruh kita dijemput burung-burung surga dalam bentuk terbaik yaitu mati syahid di jalan Allah. </p> <p class="MsoNormal"> </p> <p class="MsoNormal"><img alt="" src="http://farm2.static.flickr.com/1213/558257527_d5fefb8364_m.jpg" align="left" border="2" width="200" height="139" />Memang kita hidup di negeri dimana perang tidak sedang berkecamuk. Sementara itu, kemungkinannya sangat tipis untuk bisa bergabung dengan Mujahidin di Afghanistan, Irak atau Palestina misalnya. Maka menghadapi keadaan seperti ini kita harus optimis bahwa rezeki mati syahid tetap terbuka. Sebab Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> bersabda:</p> <p class="MsoNormal"><i> </i></p> <p class="ArabCenter">مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ</p> <p class="MsoNormal" dir="rtl"> </p> <i>“Barangsiapa memohon dengan jujur kepada Allah agar mati syahid, maka Allah akan sampaikan ia kepada kedudukan para syuhada walaupun ia mati di atas ranjangnya.” (HR Muslim 3532)</i>Azamhttp://www.blogger.com/profile/08839229532128370953noreply@blogger.com0